Jakarta, TAMBANG – PT Pelita Samudera Shipping Tbk, perusahaan penyedia logistik dan solusi transportasi laut terintegrasi pengangkutan komoditas tambang, cukup diuntungkan dengan harga batu bara yang belakangan naik hingga capai USD 206 per ton.
Melansir Laporan Keuangan periode sembilan bulan terakhir, per 30 September 2021 (Triwulan III 2021), pendapatan usaha PSSI mencapai USD 75,3 juta meningkat 47% (YoY) dari USD 51,1 juta. Faktor meningkatnya permintaan angkutan batubara baik untuk domestik dan Internasional turut mendongkrak kinerja usaha Perseroan secara keseluruhan.
“Memasuki akhir tahun 2021, pendapatan perseroan masih akan cukup stabil pada kuartal empat, mengingat masih tingginya permintaan pengangkutan batubara untuk domestik dan internasional, dan karena itu utilisasi kapal-kapal perseroan masih akan tinggi. Kami akan berupaya hingga akhir 2021 ini untuk memberikan pengembalian investasi yang lebih baik untuk pemegang saham, dan fokus pada profitabilitas,” kata Direktur Utama PT Pelita Samudera Shipping Tbk, Iriawan Alex Ibarat dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (29/10)
Berlanjutnya pemulihan ekonomi global, menyebabkan permintaan yang kuat untuk layanan logistik terutama pada Triwulan III 2021. Dalam situasi tersebut, PSSI menunjukkan kinerja keuangan yang luar biasa dengan semua segmen usaha menghasilkan pendapatan yang melebihi tahun sebelumnya.
Selain karena naiknya permintaan batubara di skala domestik maupun internasional, pendapatan juga berasal dari segmen Kapal Tunda dan Tongkang. Segmen ini menyumbang pendapatan tertinggi dengan jumlah USD 26,8 juta, diikuti segmen Fasilitas Muatan Apung atau Floating Loading Facility (FLF/FC) dengan pendapatan USD 25 juta, dan Kapal Curah Besar dengan kontribusi USD 23, 5 juta.
Di samping itu, Perseroan juga terus melakukan diversifikasi usaha pada sektor pengangkutan non-batubara, seperti bauksit, dan nikel serta fokus pada keberlanjutan usaha, termasuk ekspansi lebih luas ke pasar internasional.
Laba Bersih periode berjalan tercatat USD 15,4 juta, naik signifikan, 193% atau USD 10,1 juta dari USD 5,2 juta pada periode yang sama tahun 2020. Ekuitas Perseroan hingga Triwulan III 2021 tercatat sudah mencapai USD 106,7 juta, lebih tinggi 13% dari jumlah posisi ekuitas pada 31 Desember 2020 sebesar USD 94,5 juta.
Kenaikan Laba Bersih pada Triwulan III 2021, terus mengerek posisi Return on Equity (ROE) ke level 14.44%, Return on Invested Capital (ROIC) menjadi 11,97%, Return on Asset (ROA) 10.62%. Sementara EBITDA per 30 September 2021 tercatat USD 29 juta, naik 59,6% dibandingkan posisi EBITDA pada 30 September 2020 sebesar USD 18,2 juta.
Hingga Triwulan III 2021, Perseroan mencatat kinerja Keuangan solid dengan posisi Neraca Sehat di tengah gelombang kedua pandemi Covid 19 dengan varian Delta. Kas, setara kas dan aset keuangan lain perseroan tercatat USD 11,7 juta, berkurang 37% atau USD 6,8 juta dari periode yang sama 2020 yang tercatat US$18,5 juta. Selain digunakan untuk aktivitas operasi, sebagian lainnya digunakan untuk pembayaran pinjaman bank sejumlah US$15,9 juta.
Kas dan aset juga digunakan untuk pembayaran pembelian dua tugboat, pemeliharaan dan perbaikan aset yang mencapai USD 7,3 juta. Hingga 30 September 2021, Total Aset Perseroan tercatat USD 145,2 juta, hanya menyusut 1% dari posisi Aset pada 31 Desember 2020. Nilai tersebut jauh di atas Total Liabilitas Perseroan, yakni sebesar USD 38,4 juta.
Sejak 2019, Pelita Samudera Shipping memang telah melakukan diversifikasi di luar sektor angkutan batubara. “Untuk 2021, Perseroan menargetkan 30% pendapatan dari sektor non batubara dan akan terus ditingkatkan. Saat ini kami terus mengembangkan portofolio diversifikasi kami,” pungkasnya.