Beranda Mineral Dibentuk Tim Lintas Intansi Untuk Divestasi Saham Freeport

Dibentuk Tim Lintas Intansi Untuk Divestasi Saham Freeport

Jakarta-TAMBANG. Sejumlah institusi Pemerintahan akan dilibatkan dalam menyelesaikan divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Beberapa instansi yang terlibat diantaranya Kementrian Koordinator Perekonomian, Kementrian Keuangan, Kementrian BUMN, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Sekretaris Kabinet. Semuanya akan masuk dalam Tim Penyelesaian Divestasi.

 

Hal ini disampaikan Dirjen Mineba Bambang Gatot Ariyono. Menurut Bambang pihaknya sudah melakukan pertemuan tahap awal dengan sejumlah institusi pemerintah tersebut untuk membahas mekanisme kerja dan jadwal penyelesaian divestasi anak usaha Freeport McMoRan, Ltd.

 

“Pembahasan mengenai sikap kita telah menerima surat dari Freeport McMoRan. Jadi Senin  (18/1) kami menanykan kesediaan pihak Kementrian terkait dengan tim dalam rangka divestasi,”kata Bambang di Jakarta,Senin (18/1).

 

Namun Bambang belum menjelaskan mekanisme dan jadwal penyelesaian divestasi salah satu perusahaan tambang tembaga terbesar di Indonesia. Untuk hal ini Pihak Dirjen akan menerbitkan Surat Keputusan Tim Penyelesaian Divestasi. Tim Penyelesaian Divestasi yang akan menilai kewajaran harga saham yang ditawarkan Freeport. Dia mengatakan, valuasi harga yang dilakukan antara lain seperti metode penghitungan saham, serta parameternya.

 

“Kita belum bahas substansi nilai. Hanya membahas soal mekanisme dan jadwalnya nanti seperti apa. Dan itu semua belum bisa disampaikan sekarang,”tandasnya.

 

Seperti diketahui pada 14 Januari 2016 silam Freeport McMoRan telah mengajukan panawaran divestasi saham 10,64% dengan nilai US$1,7 miliar. Selanjutnya Pemerintah akan diberi kesempatan untuk menyatakan minatnya dalam jangka waktu 60 hari setelah dilakukan penawaran.

 

Banyak pihak menilai harga saham yang ditawarkan Freeport McMoRan terlalu mahal. Salah satunya dari Budi Santoso dari  Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirus). Budi menjelaskan dengan data keuangan di tahun 2014 dimana asset PT Freeport Indonesia senilai US$9,1 miliyar. Kemudian liabilities atau hutang yang harus dibayar sebesar US$3,4 miliar. Lalu equity pada 2014  senilai US$5,7 miliar. Dan ROE 8,75% dengan profit margin 16,33% atau senilai US$500 juta dibanding tahun 2013 senilai US$784 juta.

 

Kemudian jika net profit dalam lima tahun ke depan sama dengan tahun 2014 artinya US$500 juta x 5 akan menjadi US$2500 juta atau 2013 maka akumulasi net profit cuma US$3,92 miliar dan angka ini belum dihitung dengan discount. Lalu kemudian ditambah dengan asset 2014 akan menjadi US$13miliar. “Jadi nilai  keseluruhan saham PT Freeport Indonesia senilai US$16,2 miliar terlalu besar. Dengan demikian nilai saham 10,64% sebesar US$1,7 miliar juga terlalu besar,”kata Budi.