Jakarta,TAMBANG. Sepanjang 2019, perusahaan tambang emas dan tembaga PT Merdeka Copper Gold,Tbk (MDKA) mencatat kinerja positif. Tahun lalu perusahaan yang mengelola tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi ini memproduksi 223.042 ounces emas dan 409.492 ounces perak. Dibanding tahun sebelumnya ada kenaikan 33,15% untuk emas dan 191,32% untuk perak. Tahun 2018 perusahaan dengan kode saham MDKA memproduksi 167.506 ounces emas dan 140.594 ounces perak.
Capain ini juga melampaui target awal sebesar 180.000-200.000 ounces emas. Perusahaan juga mendapat tambahan pasokan tembaga dari PT Batutua Tembaga Raya (BTR) di proyek tambang tembaga di Wetar, Maluku Barat. Tahun lalu BTR berhasil memproduksi 16.777 ton tembaga.
Presiden Direktur MDKA, Tri Boewonomenjelaskan capaian ini merupakan upaya berkelanjutan darimanajemen untuk mewujudkan tujuan perusahaan menjadi perusahaan tambang dan logam kelas dunia di Indonesia. Juga akan memperkuat bisnis pertambangan dan nilai perusahaan untuk memastikan kelangsungan bisnis jangka panjang.
“MDKA, sejak berdiri pada 2012, telah berkembang pesat menjadi produsen emas terkemuka dengan mengembangkan proyek yang tepat, pada saat yang tepat, dengan orang-orang yang tepat. Kinerja MDKA pada 2019 sekali lagi menggarisbawahi fakta tersebut. Masuknya MDKA dalam indeks saham LQ45 dan Jakarta Islamic Index (JII) juga merupakan konfirmasi pasar terhadap kinerja kami,” jelas Tri usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST dan RUPSLB) di Jakarta, Rabu (29/7).
Saat ini, MDKA telah mengembangkan 3 aset tambang melalui Tambang Emas Tujuh Bukit yang dijalankan PT Bumi Suksesindo(BSI), Tambang Tembaga Wetar yang dikelola PT Batutua Kharisma Permai (BKP) dan Proyek Emas Pani yang dioperasikan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS). Juga ada 3 proyek pengembangan yang terdiri dari Proyek Tembaga Tujuh Bukit (BSI), Proyek Patungan Pani (JV MDKA dan J Resources Asia Pasifik), dan Proyek Acid Iron Metal (AIM) di Wetar/Morowali yang dikembangkan JV MDKA dan Eternal Tsingshan Group Limited. Perusahaan juga bergerak di jasa pertambangan melalui PT Merdeka Mining Servis.
Akan Lakukan Buyback Saham
Para pemegang saham MDKA juga sepakat melakukan pembelian kembali saham atau buyback sebanyak-banyaknya 2% saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan lokasi dana maksimal Rp 568 miliar. Rencananya aksi korporaksi ini akan dilaksanakan secara bertahap sampai paling lama 18 bulan sejak disetujuinya buyback dalam RUPSLB.
Sekretaris Perusahaan MDKA, Adi Adriansyah Sjoekrimengatakan pertimbangan utama Perseroan dalam melakukan buyback adalah agar Perseroan dapat memiliki fleksibilitas dan mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham Perseroan jika harga saham Perseroan tidak mencerminkan nilai/kinerja Perseroan.
Adi menambahkan pencapaian tahun 2019 didukung oleh strategi perseroan dengan fokus memperkuat bisnis pertambangan serta penjualan emas dan tembaga dengan mengoptimalkan potensi sumber daya mineral dari aset yang ada.
Bersama portofolio operasi dan pengembangan tambang emas dan proyek tembaga Tujuh Bukit, tambang tembaga brownfield Wetar, serta tambang emas greenfield Pani, MDKA membuka potensi untuk mengelola tambang-tambang dengan potensi tinggi hingga beberapa dasawarsa ke depan. Selain itu, Perseroan juga menyambut kehadiran PT Merdeka Mining Servis, yang mulai beroperasi penuh di tahun 2019.
Secara bisnis, menurut Adi, MDKA dapat memenuhi kebutuhan industri mineral khususnya produk emas, perak, dan tembaga serta akan terus mengoptimalkan operasional tambang melalui anak usahanya. Pada Kuartal I/2020, produksi emas mencapai 54.151 ounces dan tembaga 1.785 ton. Perseroan juga tengah menjalankan proses penyelesaian syarat dari rencana-rencana pengembangan bisnis perusahaan melalui Proyek Patungan Pani dan Proyek Acid Iron Metal (AIM) Wetar/Morowali untuk mendukung kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
MDKA menurut Adi tengah mengembangkan Proyek Tembaga Tujuh Bukit porfiri di bawah tanah yang diperkirakan memiliki sumberdaya bijih sebanyak 1.900 MT. Kandungan tembaga diperkirakan sebanyak 8,7 juta ton dan kandungan emas sebanyak 28,3 juta ounces. Masuknya Tambang Tembaga Wetar dan Proyek Emas Pani ke dalam portofolio pertambangan MDKA juga menambah profil sumberdaya dan cadangan Perseroan di masa mendatang.
“Perusahaan terus fokus mengoptimalkan eksplorasi dan produksi di wilayah aset melalui anak-anak perusahaan. Dengan potensi sumber daya mineral yang terus meningkat, proyek hasil tambang dan logam MDKA diharapkan menjadi proyek pengembangan yang paling menarik yang dilakukan perusahaan tambang dimana pun di dunia saat ini,” pungkas Adi.