Jakarta, TAMBANG – PT Geo Dipa Energi (Persero) mendukung percepatan pemanfaatan panas bumi sebagai salah satu sumber energi terbarukan. Selain karena tengah memasuki era transisi, pemanfaatan energi ini juga memiliki nilai investasi yang strategis.
“Proyek ini juga menjadi sebuah investasi berkelanjutan yang sangat strategis. Hal ini dikarenakan produksi energi bersih akan meningkat dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, terutama batu bara pada sistem ketenagalistrikan di Jawa-Bali,” ujar Direktur Utama GeoDipa, Muhammad Ikbal Nur dalam ‘Ngobrol Panas Bumi’ di bilangan Jakarta, Jumat (7/10).
Menurutnya, pengembangan energi panas bumi sebagai salah satu sumber energi terbarukan menjadi sangat penting dalam menjamin ketahanan dan keamanan energi nasional, mengingat potensi panas bumi Indonesia menjadi yang terbesar kedua di dunia.
“Indonesia dikarunai Tuhan dengan berbagai sumber energi, termasuk eneri terbarukan yang digadang-gadang akan menggantikan energi fosil, khususnya energy bersumber dari panas bumi dan energy bersumber dari hydro. Namun demikian, potensi-potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal,” jelasnya.
Kata Ikbal, saat ini GeoDipa telah mengusahakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di 2 tempat, yaitu Dieng – Jawa Tengah dan Patuha – Jawa Barat dengan masing-masing berkapasitas 55 MW.
GeoDipa juga, imbuh dia, saat ini tengah melakukan pengembangan dengan pengembangan 2 PLTP di Dieng dan Patuha tersebut, yaitu PLTP Dieng Unit 2 dan PLTP Patuha Unit 2 dengan masing-masing berkapasitas 55 MW.
“Proyek ini juga menjadi sebuah investasi berkelanjutan yang sangat strategis. Hal ini dikarenakan produksi energi bersih akan meningkat dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, terutama batubara pada sistem ketenagalistrikan di Jawa-Bali,” ujarnya.
Selain melakukan pengembangan di Dieng dan Patuha, GeoDipa juga juga berkomitmen untuk mempercepat pengembangan pemanfaatan panas bumi di Indonesia melalui program government drilling.
Melalui program ini, diharapkan mampu mengurangi resiko pengusahaan di sektor hulu panas bumi dimana selama ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi pengembang dan badan usaha dalam melakukan pembangunan PLTP.
Untuk mensukseskan percepatan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan khususnya panas bumi, kata Ikbal, tentu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah rekan-rekan media.
“Oleh karena itu, kami berharap rekan-rekan media bisa mendukung hal tersebut. Karena rekan-rekan media memiliki peran yang sangat krusial dalam memberikan informasi dan pemahaman yang baik untuk meningkatkan literasi dan edukasi kepada masyarakat secara luas,” katanya.
Seperti diketahui, Pemerintah telah berkomitmen dalam mempercepat pemanfaatan sumber energi baru terbarukan, dengan mematok target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan sebesar 23 % pada 2025. Ini menegaskan komitmen Indonesia dalam pemenuhan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.