Jakarta-TAMBANG-Perusahaan tambang batu bara milik negara, PT Tambang Batu bara Bukit Asam,Tbk (PTBA) terus melengkapi infrastruktur pendukung operasional tambang batu bara miliknya. Kali ini BUMN tambang batu bara ini meresmikan pengoperasian peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung. Kali ini kapasitas dermaga ini meningkat menjadi 25 juta ton per tahun dengan kapasitas sandar untuk kapal sampai dengan 210.000 DWT (Capesize). Peresmian pengoperasian peningkatan kapasitas pelabuhan ini ditandai dengan dengan penandatanganan prasasti tambahan satu buah dermaga (jetty) baru oleh Menteri Perhubungan Ignatius Jonan pada Rabu, 10 Juni 2015 di Tarahan, Bandar Lampung.
Sebelumnya Pelabuhan Tarahan dilayani dengan satu buah dermaga dengan kapasitas sandar 80.000 DWT (Panamax) dan satu buah dermaga tongkang dengan kapasitas 10.000 DWT sehingga saat ini Pelabuhan Tarahan memiliki tiga dermaga, termasuk dermaga baru dengan kapasitas 210.000 DWT yang semuanya dapat beroperasi secara bersamaan.
Di samping peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarahan dengan, juga ada penambahan fasilitas alat muat ke kapal (ship loader) dengan kapasitas 6.000 ton per jam, sehingga kapal ukuran 210.000 DWT dapat terisi penuh dalam waktu kurang dari tiga hari. Waktu pengisian pun akan semakin pendek untuk kapal seukuran tersebut.
Di area ini juga dibangun fasilitas pembongkaran batubara dari gerbong kereta api (RCD) sebanyak dua unit dengan kapasitas bongkar dua gebong sekaligus sehingga mempercepat proses pembongkarannya. Dengan sudah beroperasinya dua RCD baru ini, Pelabuhan Tarahan dapat melayani pembongkaran batubara untuk 4 rangkaian kereta api batubara sekaligus.
Seperti diketahui batubara dari lokasi tambang di Tanjung Enim diangkut ke Pelabuhan Tarahan dengan kereta api dengan panjang mencapai 60 gerbong untuk setiap rangkaian dan masing-masing gerbong memuat 50 ton batubara.
Penambahan kapasitas sandar kapal di Pelabuhan Tarahan telah meningkatkan daya kompetitif penjualan batubara PTBA di pasar domestik maupun produsen utama dari Australia, di mana konsumen dapat dilayani PTBA dengan kapal berkapasitas besar sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya transportasi batubara yang mereka beli.
Untuk kelancaran pelayanan dan jaminan kehandalan operasional, Pelabuhan Tarahan dilengkapi dengan continues and integrated handling system yang menggunakan teknologi paling mutakhir, dan didukung dengan PLTU 2 x 8 MW milik sendiri sehingga terhindar dari gangguan dan keterbatasan pasokan tenaga listrik dari luar. Bahkan lebih jauh lagi, Pelabuhan Tarahan sudah dilengkapi dengan sertifikasi pelabuhan, ISPS Code.
Sementara itu, PTBA juga melakukan langkah-langkah strategis lainnya untuk terus memperkuat posisinya di pasar dunia, di antaranya dengan melakukan efisiensi melalui optimasi operasional penambangan dengan perencanaan yang matang. Juga mengoptimalkan peralatan penambangan yang digerakkan dengan tenaga listrik yang dihasilkan PLTU milik sendiri, masing-masing PLTU 3 x 10 di Tanjung Enim untuk mendukung operasional penambangan dan PLTU 2 x 8 di Pelabuhan Tarahan. Kehadiran dua pembangkit dari batu bara ini diyakini akan menjamin kehandalan operasional pelabuhan. Selain itu, PTBA juga menerapkan branding system untuk produknya agar dapat melayani permintaan pasar yang variatif.
Kehadiran dermaga baru berkapasitas besar dan kehandalan segenap infrastruktur untuk mendukung operasional pelabuhan telah memberikan efisiensi dan jaminan kesinambungan, ketepatan waktu dan ketepatan kualitas produk dari PTBA untuk melayani permintaan konsumennya. Prestasi ini telah menempatkan PTBA sebagai salah satu produsen batubara yang paling kompetitif dalam era krisis pasar global yang melanda produsen batubara dunia di tengah kompetisi semakin ketat.