Jakarta,TAMBANG, Meski harus menghadapi pelemahan harga minyak dan Pandemi Covid-19, PT Pertamina (Persero) tetap melakukan pengeboran sumur eksplorasi. Sampai pertengahan tahun ini lewat subholding Hulu, Pertamina telah mengebor delapan sumur bor eksplorasi. Sampai akhir tahun BUMN energi ini menargetkan pengeboran 14 sumur eksplorasi.
Hal ini disampaikan ini disampaikan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding hulu Pertamina Budiman Pahursip. Ia menjelaskan untuk mempertahankan produksi dan menambah cadangan di masa depan, Pertamina tetap melakukan pengeboran eksplorasi.
“Jumlah sumur yang telah selesai dan masih dibor delapan sumur dan target hingga akhir 2020 sebanyak 14 sumur. Kami yakin target tersebut bisa tercapai,” ungkap Budiman dalam media briefing secara virtual, Sabtu (15/8).
Kemudian juga dilakukan seismic 2D Jambi Merang open area sebagai survei terbesar dalam 10 tahun terakhir se-Asia Pasifik dengan nilai komitmen kerja pasti USD 239 juta.
“Hingga Juni 2020 sudah mencapai 27.576 km dari target 30.000 km (92%) di sesimik Bone Tukang Besi,” lanjut Budiman.
Dari pengeboran sumur eksplorasi ini diharapkan dapat menambah jumlah cadangan dan menggantikan cadangan yang telah diproduksikan. Selain sumur eksplorasi, Pertamina juga telah mengebor 156 sumur eksploitasi, workover 320 sumur dan well service sebanyak 6.699 sumur.
Dari sisi produksi minyak dan gas, Pertamina mencatat produksi minyak dan gas sebesar 884 ribu barel minyak ekuivalen per hari (MBOEPD). Capaian ini masih dibawah target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 revisi 894 MBOEPD.
Khusus minyak, Pertamina telah memproduksikan sebanyak 414 ribu barel per hari (MBOPD). Dari jumlah tersebut ada 315 MBOPD berasal dari lapangan yang dikelola di dalam negeri. Sisanya, 99 MBOPD berasal dari lapangan di luar negeri. Sementara produksi gas hingga Juni 2020 sebanyak 2.721 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Budiman juga menjelaskan realisasi lifting migas hingga Juni 2020 mencapai 723 MBOEPD atau di bawah target 730 MBOEPD. Untuk lifting gas mencapai 2.048 MMSCFD. “Produksi migas kami telah 99% dari target RKAP,” tutup Budiman.