Beranda Korporasi Dassault Systemes Jangkau Industri Migas

Dassault Systemes Jangkau Industri Migas

Managing Director Asia Pacific South Dassault Systemes, Masaki Sox Konno dalam agenda diskusi di Jakarta, Kamis (3/5)

Jakarta, TAMBANG – Dassault Systemes melebarkan sayap bisnisnya ke industri Minyak dan Gas Bumi (Migas). Salah satu sektor yang disasar ialah memberikan solusi bagi Perencanaan Pengembangan Lapangan (Field Development Planning/FDP).

 

“Ini berkaitan dengan revolusi industri 4.0 yang disampaikan Presiden Joko Widodo )Jokowi) kemarin (2/5). Digitalisasi harus masuk ke sektor Migas,” Ungkap Managing Director Asia Pacific South Dassault Systemes, Masaki Sox Konno dalam agenda diskusi di Jakarta, Kamis (3/5).

 

Sebelumnya, Preseiden Jokowi mengatakan, untuk mengembalikan kejayaan industri Migas, perlu dilakukan upaya inovasi digitalisasi. Di 2010, peringkat tertinggi perusahaan dengan nilai saham besar diduduki perusahaan Migas. Tapi di 2018, posisi ini bergeser diambil oleh perusahaan digital.

 

Lebih lanjut, Masaki menilai, FDP merupakan proses bisnis yang sangat kompleks, melibatkan pemangku kepentingan lintas disiplin, seperti geofisika, geologi, teknik, operasi, pemeliharaan aset, dan pengolahan data.

 

Dalam hal ini, Dassault Systemes menawarkan suatu virtual 3D atau replika dari elemen lapangan Migas, dengan memetakan semua sistem informasi lapangan dan data secara real time. Dengan demikian, semua operasional lapangan bisa direncanakan, disimulasikan, diprediksi secara virtual sebelum dilakukan instalasi sesungguhnya.

 

“Melalui instalasi virtual 3D yang diciptakan Dassault Systemes, akan mengalami peningkatan keandalan dan keamanan proses instalasi. Serta dapat menghemat biaya,” sambung Masaki.

 

Soal efisiensi ini, berdasarkan pengalaman sebelumnya, Dassault Systemes bisa membantu efisiensi pembiayaan antara 20-30 persen.

 

“Untuk sektor Migas mestinya bisa lebih  dari itu,” ungkap Country Indonesia, Dassault Systemes, Adi Avianto.

 

Pengalaman yang dimaksud, Dassault Systemes sudah lama bergelut di dunia digitalasi pada sektor Aerospace, pertambangan, perkapalan, otomotif, dan konstruksi. Adi menuturkan, saat ini pihaknya baru masuk ke sektor Migas.

 

“Kita sasar industri Migas dari hulu hingga hilir. Tapi yang menjadi challenge khusus ialah down stream. Untuk mid stream dan up stream kami masih rasa cukup mudah,” kata Adi.

 

Tantangan khusus ini dialami saat masa eksplorasi. Bagaimana caranya memvisualisasi sesuatu yang berada di dasar bumi, menggambarkan sumber minyak yang jauh dari penglihatan mata.