Beranda ENERGI Energi Terbarukan Dari Batu Bara, Resource Alam Jajal Bisnis PLTA

Dari Batu Bara, Resource Alam Jajal Bisnis PLTA

Jakarta – TAMBANG. Bisnis pembangkitan listrik tenaga air sudah mulai dilirik oleh perusahaan besar, salah satunya PT Resource Alam Indonesia, Tbk (KKGI). Lewat akuisisi 39% saham PT Khatulistiwa Hidro Energi, Resource Alam berharap menambah laba dari penjualan listrik bersumber energi terbarukan itu.

 

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mini hidro tersebut digarap oleh PT Bias Petrasia Persada, anak usaha Khatulistiwa Hidro Energi. Meski belum beroperasi, proyek pembangkit berkapasitas 6.400 kWh di Cicatih, Provinsi Jawa Barat, tersebut telah memiliki jaminan berupa Perjanjian Jual Beli (PJB) listrik dengan PLN, dengan jangka waktu kontrak 15 tahun.

 

“Saat ini sedang memasuki tahap kesepakatan finansial, dan selanjutnya akan diikuti dengan kegiatan konstruksi yang diharpkan selesai sekitar 2 tahun,” demikian disampaikan Agoes Soegiarto Soeparman, Direktur Resource Alam Indonesia, lewat keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (26/6).

 

Resource Alam memang hanya memiliki 39% saham atas Khatulistiwa Hidro Energi setelah transaksi jual beli yang disahkan tanggal 18 Juni 2015 lalu. Saham tersebut dibeli seharga Rp 9,36 miliar dari PT Bumiraya Utama, yang kini masih memegang 51% saham sisanya. Namun, Resource Alam tetap memiliki kendali atas pemilik PLTA mini hidro tersebut, dengan rangkap jabatan Direktur Utama oleh Pintarso Adijanto.

 

“Perseroan akan menjadi pengendali dari Khatulistiwa Hidro Energi, karena Direktur Utama Resource Alam Indonesia juga merupakan Direktur Utama Khatulistwa Hidro Energi. Sehingga, segala pengambilan keputusan dan kepengurusan terkait operasional Bias Petrasia Persada dilakukan oleh Direktur Utama Resource Alam Indonesia,” jelasnya.

 

Dalam keterangan yang pernah disampaikan sebelumnya, bisnis energi terbarukan diakui mempunyai prospek menjanjikan di masa yang akan datang, sejalan dengan keinginan pemerintah mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Karenanya, Resource Alam Indonesia pun memilih bidang energi terbarukan sebagai pengembangan usaha, selain pertambangan batu bara yang selama ini sudah ditekuni.