Jakarta, TAMBANG – Perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor tambang batu bara, PT Cipta Kridatama (CK) menorehkan kinerja positif dalam lima tahun terakhir. Dalam kurun waktu tersebut anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM) ini mencatatkan Capital Expenditure (Capex) sekitar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,8 triliun.
Sementara itu, overburden removal (OB) yang diperoleh terus mengalami peningkatan, tahun ini capaian OB berkisar 250 juta bank cubic meter (bcm) sedangkan untuk tahun depan perusahaan menargetkan sekitar 300 juta bcm.
“Capaian yang diraih CK saat ini, tak lepas dari SDM (sumber daya manusia) kami yang unggul dan berkualitas. Hal ini karena CK fokus pada tiga aspek, yakni safety, technology, continuous improvement, serta people. Selain itu, perusahaan fokus pada kontrak life of mine dan customer kelas satu,” ujar Direktur Utama Cipta Kridatama, Feriwan Sinatra di Jakarta, Jumat (24/11).
Perusahaan jasa pertambangan dengan sistem integrasi dari hulu ke hilir ini gencar meningkatkan safety performance melalui sistem kampanye yang masif dan audit yang memadai, hingga peningkatan kompetensi bagi divisi Occupational Health and Safety Officer (OHS).
Sedangkan dari sisi teknologi, CK sukses mengembangkan fatigue camera yang berfungsi untuk mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh fatigue hingga 80 persen. Perusahaan pun menerapkan auto braking system yang bertujuan untuk menghindari kecelakaan saat pengoperasian alat berat, sehingga membantu menjaga keselamatan karyawan.
“Perlu kami tegaskan bahwa 2024 akan menjadi tahun safety. Untuk itu, CK senantiasa mengelola unit bisnisnya dengan memprioritaskan keamanan dan ini dimulai dengan menanamkan safety values ke dalam bisnis kami. Kemudian terkait implementasinya, didorong dengan memotivasi talenta kami yang performanya terus ditingkatkan,” tambah Feriwan
Kesungguhan CK dalam mengembangkan bisnis tak berhenti sampai di situ saja. Dalam mendukung operasional yang unggul, perusahaan telah mengimplementasikan fleet management system, sistem pencatatan bahan bakar, serta asset management tool.
Keberhasilan CK dalam menyematkan teknologi unggul berdampak pada penggunaan bahan bakar yang lebih efisien. Alhasil, perusahaan mampu mengoperasikan bisnis dengan rendah emisi dan berkontribusi terhadap energi baru terbarukan.
Perusahaan yang berdiri pada 1997 ini pun ikut berkomitmen dalam mematuhi kebijakan pemerintah untuk menggunakan biosolar yang ramah lingkungan. Perusahaan secara aktif menggunakan 835 guna meningkatkan penyediaan energi bersih secara berkelanjutan dan produktivitas pun cukup meningkat.
“Perusahaan melakukan berbagai improvement pada alat berat agar tetap beroperasi ramah lingkungan namun memenuhi kebutuhan customer dengan biaya yang efektif dan efisien,” tutur Feriwan.
Tak hanya fokus dalam mengembangkan bisnis, perusahaan turut aktif menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya pada pilar pendidikan, seperti Fresh Green Operator dan Mechanic. Melalui program tersebut, CK memberikan pelatihan kepada 254 masyarakat lokal dari untuk menjadi operator dan mekanik di seluruh area operasional perusahaan dari yang sebelumnya 151 orang.
Dibandingkan tahun lalu, jumlah tersebut meningkat 68 persen. Selain itu, di ranah pendidikan, CK ikut berkontribusi pada beberapa sekolah kejuruan antara lain SMK Negeri 1 Tapin Selatan, Kalimantan Selatan dan SMKN 2 Meulaboh, Aceh.
Di SMKN 1 Tapin Selatan, CK melakukan model pembelajaran teaching factory (Tefa), membangun sistem ekonomi sirkuler dengan basis inovasi pertanian ramah lingkungan yang melibatkan peneliti dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BPPP) Binuang, Kalimantan Selatan.
Sedangkan untuk SMKN 2 Meulaboh, perusahaan mendatangkan pengajar dan alat berat sebagai tools pembelajaran, sehingga siswa mendapatkan bekal untuk memasuki dunia kerja. Program CSR ini merupakan wujud komitmen CK berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan nomor empat, yakni pendidikan berkualitas.