Jakarta-TAMBANG. Memasuki semester dua tahun ini, PT Cipta Kridatama merevisi target pendapatan menjadi US$345 juta. Alasannya, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertambangan ini belum mendapat proyek baru.
Selain itu, di tahun ini anak usaha PT ABM Investama Tbk itu juga harus melepas beberapa kontrak yang habis tahun ini. Corporate Communications Cipta Kridatama, Dumaria Panjaitan menyatakan untuk tahun ini kontrak dengan Mahakam Sumber Jaya (MSJ) tidak diperpanjang.
Padahal pengerjaan proyek yang berada di daerah Separi, Kalimantan Timur itu sudah berjalan sejak 2004. Kendati begitu, Dumaria meyakini hal itu tidak akan mengganggu kinerja perusahaan.
Ia juga mengakui, kondisi itu tidak membuat perusahaan pesimis. Kata Dumaria, saat ini pihaknya sedang mengejar kontrak baru. “Kami sedang melakukan pendekatan ke beberapa perusahaan tambang non batu bara, seperti bijih besi, emas dan semen,” katanya, Senin (31/8).
Sayangnya, ia belum mau menyebut nama perusahaan yang sedang diincar. “Sedang jalan, tidak bisa diceritain detail, takut terjadi seperti tahun lalu sudah dekat eh ternyata kontraknya tidak jadi didapat,” kata Dumaria.
Selama semester I 2015, Cipta Kridatama sudah mengantongi tiga kontrak baru kelas kakap. Pertama, kontrak senilai US$ 396 juta untuk mengeruk batu bara di tambang milik anak usaha PT Toba Bara Sejahtra Tbk, yakni PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN). Kontrak ini berdurasi selama lima tahun. Sesuai kontrak, Cipta Kridatama akan mengerjakan pengupasan tanah (overbourden removal) dan penyewaan alat berat di tambang ABN.
Kedua, kontrak baru senilai US$ 58,8 juta dari PT MitraBara Adiperdana Tbk (MBAP), salah satu perusahaan Grup Baramulti.
Ketiga, kontrak jasa pertambangan bijih besi senilai US$ 187 juta dari PT Adidaya Tangguh, salah satu perusahaan berbendera Salim Group. Ditambah lagi kontrak konstruksi senilai US$ 7,4 juta dengan PT Adidaya Tangguh.