Jakarta – TAMBANG. PT Cikarang Listrindo Tbk (IDX:POWR) bakal memerlukan pasokan batubara sebesar 1,2 juta metric ton pertahun untuk pasokan pembangkit listrik di Babelan, Bekasi utara. Pasokan ini akan dibutuhkan ketika dua pembangkit listrik dengan total kapasitas 280MW (2×140MW) beroperasi pada kuartal IV 2016.
“Sekarang pembangunan sudah mencapai 70%,” ujar Direktur Keuangan perseroan Christanto Pranata selasa (14/6).
Perseroan mengandalkan pasokan batubara dari lokal yaitu Kalimantan Selatan. Dengan kalori 4200 kkal sampai 4600 kkal, perseroan mengaku sudah mengantongi kontrak jangka panjang selama 5 tahun.
Saat ini perseroan memiliki pembangkit berbahan baku gas di Jababeka dan MM-2100 dengan kapasitas 864 MW selain di Babelan. Sebesar 218 MW diantaranya digunakan sebagai cadangan.
Pada hari ini perseroan juga telah sah melantai di bursa. Jumlah saham yang dilepas sebesar 1,6 miliar lembar saham. Dengan perolehan dana Rp3,5 triliun, Rp2,4 dari IPO dan sisanya dari divestasi dari pemegang saham Rp1,1 triliun.
Rencananya, 70% dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik, baik pada fasilitas yang sudah ada maupun membangun fasilitas berbahan bakar gas dan uap atau batubara. Sementara 30% dana yang dihasilkan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan.
Perseroan merupakan investasi dalam negeri yang beroperasi sejak 1993 sebagai perusahaan pembangkit listrik terbesar. Perseroan melayani kawasan industri di Cikarang.