Beranda Tambang Today China Tuding AS yang Memulai Perang Tarif

China Tuding AS yang Memulai Perang Tarif

ilustrasi (istimewa)

Beijing, TAMBANG – Pemerintah China menyatakan tidak akan menjadi yang pertama, menembakkan pengenaan tariff impor kepada Amerika Serikat(AS), dalam perang dagang yang sedang terjadi saat ini.

 

Pengenaan tariff impor yang akan dikenakan AS pada Jumat (6/7) dan mengancam tarif impor China hingga USD34 miliar, bermula dari Washington dan akan segera dibalas oleh China. Salah seorang pejabat kementerian di China, seperti dilansir Reuters, kalau AS tidak memulai lebih dulu pengenaan tariff atas barang-barang China. Maka pemerintah China, tidak akan mengeluarkan tariff atas barang impor AS.

 

“Sudah kami nyatakan berkali-kali, bahwa Pemerintah China bukanlah yang pertama mengeluarkan tariff barang impor ini, sebelum AS melakukannya lebih dulu,” kata salah seorang pejabat kementerian China, seperti dilansir Reuters, Kamis (6/7).

 

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan, China siap untuk bertindak, meskipun ia tidak mengkonfirmasi tanggal mulai untuk tarif China.

 

“China sudah membuat persiapan. Selama AS mengeluarkan daftar tarif yang disebut, China akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi kepentingannya yang sah,” kata Lu

 

Dampaknya, Yuan China naik tajam terhadap USD pada Rabu (4/7), sehari setelah bank sentral meyakinkan pasar akan menjaga mata uang stabil di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang gesekan perdagangan, meskipun saham jatuh.

 

Bahkan perang dagang ini, menabuh genderang dalam pemberitaan Harian China Daily. Koran harian ini resmi mengatakan,  AS sengaja berusaha mencegah China berkembang, agar tidak menantang peran AS dalam tatanan ekonomi global.

 

“AS telah mempertahankan hegemoni di bidang militer dan keuangan selama beberapa dekade. Sekarang ini mengejar hegemoni ekonomi. Sekarang ini mencoba untuk melakukan perang perdagangan dan ekonomi habis-habisan untuk menahan perkembangan normal China, ” kata surat kabar berbahasa Inggris itu dalam sebuah editorial.

 

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah mengancam akan meningkatkan konflik perdagangan dengan tarif sebesar USD 400 miliar dalam barang-barang China, jika Beijing membalas terhadap tarif AS yang ditetapkan mulai berlaku pada hari Jumat.