Brussel, TAMBANG – China menekan Uni Eropa (UE) untuk bersama-sama melawan kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sayangnya, Uni Eropa menolak dan memilih cara yang lebih moderat menghadapi AS.
Wakil Perdana Menteri China, Liu He, dan beberapa pejabat serta diplomat senior termasuk Penasihat Negawa Wang Yi, saat mengadakan pertemuan di Brussel dengan petinggi UE, Selasa (3/7), mengusulkan dibangunnya dua kekautan ekonomi antara China dan Eropa. Sehingga membuka lebih banyak pasar China ke Eropa.
Reuters pada Rabu (4/7) melansir, China telah mengajukan satu proposal kepada Eropa, untuk meluncurkan aksi bersama melawan AS di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Tapi UE menolak gagasan bersekutu itu menjelang pertemuan tingkat tinggi China-Eropa di Beijing pada 16-17 Juli mendatang.
Meski demikian, menurut salah satu pejabat EU, pertemuan itu menghasilkan kesepakatan sederhana yang menegaskan komitmen China dan EU terhadap sistem perdagangan multirateral. Termasuk berjanji membentuk kelompok kerja untuk memodernkan WTO.
“China ingin Uni Eropa berdiri dengan Beijing melawan Washington. Kami tidak akan melakukannya dan kami telah memberi tahu mereka itu,” kata salah seorang pejabat Uni Eropa, seperti dilansir Reuters, Rabu (4/7).
Pada sisi lain, Wakil Perdana Menteri Liu Dia mengatakan, China siap untuk pertama kalinya menetapkan sektor yang dapat dibuka untuk investasi Eropa pada KTT tahunan nanti. Rencanannya, KTT akan dihadiri oleh Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri China Li Keqiang dan pejabat tinggi Uni Eropa.
