Makassar, TAMBANG – China akan menjadi negara yang progresif dalam mengembangkan energi terbarukan hingga tahun 2024.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Tumiran, mengatakan, kesadaran China terhadap energi terbarukan cukup tinggi. Itu karenanya, China sudah banyak melakukan penutupan terhadap industri yang menggunakan energi fosil karena polusi yang sangat tinggi.
Pada tahun 2016 menurutnya, China masih mengandalkan pembangkit listrik bersumber batu bara sebesar 58 persen, energi air sebesar 20 persen, energi angin 9 persen, solar PV sebesar 5 persen, energi nuklir 2 persen dan gas sebesar 4 persen. Nanti pada tahun 2040, kebijakan energi baru China akan merubah semuanya.
Dalam paparan Tumiran saat simposium “Keberlanjutan: Investasi Masa Depan” yang digelar PT Vale Indonesia di Makasssar, pada Rabu (6/1), dijelaskan, China akan menurunkan penggunaan batu bara dari 58 persen menjadi 32 persen. Energi solar naik menjadi 22 persen. Kemudian energi angin akan naik menjadi 18 persen, nuklir menjadi 4 persen dan gas naik jadi 7 persen.
“China akan menjadi raksasa nuklir di dunia, Jepang baru akan memulai. Energi nuklir adalah clean sebagai energi terbarukan,” kata Tumiran.
Produksi listrik China juga tertinggi di dunia. Dalam data produksi listrik beberapa negara maju tahun 2017 yang dipaparkan Tumiran, produksi listrik China sebesar 6.529 Twh dengan 1,417 miliar penduduknya. Lebih tinggi dari Amerika Serikat (AS) yang memproduksi listrik sebesar 4.251 Twh. Sementara Indonesia baru memproduksi listrik 260 Twh dalam data tahun 2017.
“Kebutuhan energi China terbesar di dunia, pada tahun 2035 diperkirakan kebuuthan energi China sebesar 4.000 Mtoe,” jelas Tumiran.
Hal senada dikatakan Direktur CSR Indonesia, Jalal. Menurutnya, kesadaran energi terbarukan China memang tinggi. Karenanya di China, terus memperketat aturan penggunaan energi untuk industri.
“Mereka tidak akan memberikan perizinan terhadap industri hitam, artinya industri yang masih menggunakan energi fosil. Mereka terus menggalakkan industri hijau, karena kesadaran mereka untuk kehidupan di masa mendatang. Energi angin menjadi salah satu andalan energi terbarukan mereka,” kata Jalal.