Jakarta,TAMBANG,- Forum Bisnis Energi Rusia-Tiongkok (RCEBF) ke-6 resmi dibuka di Moskow, Rusia pada pada Selasa (23/7). Event ini diselenggarakan secara perdana pada tahun 2018, forum tahunan ini merupakan ajang bilateral bergengsi yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi antara Rusia dan Tiongkok di bidang energi. Forum ini diselenggarakan bersama oleh Rosneft, China National Petroleum Corporation (CNPC), dan berada di bawah naungan Russian Presidential Commission for the Strategy of Development of the Fuel and Energy Complex and Environmental Safety serta State Energy Administration of China.
Dalam pidato pembukanya, Igor Sechin menjelaskan bahwa setelah pertemuan pemimpin kedua negara beberapa waktu lalu, target capaian telah ditetapkan untuk memperkuat kemitraan strategis Rusia-Tiongkok di sektor energi dan mengembangkannya pada tingkat yang lebih tinggi untuk memastikan keamanan ekonomi dan energi kedua negara. Kesepakatan tersebut meliputi pengembangan kerja sama berbasis pasar di bidang minyak, gas bumi, batu bara, dan listrik. Lebih lanjut, implementasi beberapa kesepakatan kerja sama di bidang energi telah membuahkan hasil yang memuaskan.
Menurut data yang ada, omset perdagangan energi antara kedua negara meningkat 26% tahun lalu menjadi USD240 miliar, melampaui target USD200. Ekspor energi Rusia ke Tiongkok mencapai USD95 miliar, termasuk 107 juta ton minyak, menjadikan Rusia sebagai pemasok minyak terbesar bagi Tiongkok. Ekspor gas bumi mencapai 34 miliar meter kubik tahun lalu dan diperkirakan akan mencapai 40 miliar meter kubik tahun ini. Ekspor batu bara meningkat 60% menjadi lebih dari 100 juta ton, menjadikan Tiongkok sebagai pembeli terbesar batu bara Rusia. Pada paruh pertama tahun ini, ekspor minyak tumbuh 5% menjadi lebih dari 55 juta ton.
Selanjutnya, ekspor energi Rusia sekarang menyumbang hampir 20% dari impor energi Tiongkok, naik dari 13% pada tahun 2021. Rusia pun berencana untuk meningkatkan pasokan gas ke Tiongkok hingga 100 miliar meter kubik per tahun dan sedang mempertimbangkan Rute Laut Utara untuk pasokan minyak tambahan.
“Saya percaya bahwa fase berikutnya dari hubungan bilateral ini harus berfokus pada peningkatan kerja sama pada seluruh rantai nilai energi dan sektor terkait. Hal ini mencakup kemajuan teknologi, pembuatan mesin, pembuatan kapal modern, pasokan peralatan industri, energi alternatif, pengurangan emisi, serta penelitian dan pengembangan,” ujar pemimpin Rosneft.
Dalam kesempatan yang sama Igor Sechin juga menyoroti ekonomi Rusia dan Tiongkok yang berhasil menghadapi ketidakpastian global dan menunjukan tingkat adaptasi yang tinggi. “Meskipun diterpa berbagai tantangan, Rusia dan Tiongkok justru mampu membukukan pertumbuhan yang luar biasa. Tingkat pertumbuhan PDB Tiongkok (5,2 persen pada 2023) dan Rusia (3,6 persen pada 2023) jauh di atas negara-negara Barat dan rata-rata global.”terang Igor. Menurutnya penciptaan infrastruktur yang diperlukan untuk perluasan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan antar negara juga diperlukan untuk memperkuat kerja sama yang ada.
Selain itu, dalam forum tersebut Igor Sechin mempresentasikan Atlas Investasi terbaru dari kerja sama energi Rusia-Tiongkok. Atlas ini memberikan wawasan komprehensif tentang sektor bahan bakar dan energi di kedua negara, dan berfungsi sebagai panduan untuk proyek-proyek bersama. Atlas ini mencakup informasi tentang prospek pengembangan, lembaga manajemen, kebijakan regulasi, dan peluang kerja sama di berbagai sektor energi, serta alat untuk pembiayaan dan asuransi proyek. Edisi pertama Atlas ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 pada pembukaan RCEBF ke-3 dan sejak saat itu isinya diperbarui secara berkala.
Untuk diketahui, Rosneft adalah perusahaan minyak terkemuka Rusia dan salah satu perusahaan pertambangan publik terbesar di dunia. Rosneft terlibat dalam pencarian dan eksplorasi cadangan hidrokarbon, memproduksi minyak, gas, dan kondensat gas, penyulingan minyak dan petrokimia, serta menjual produk-produk ini baik di Rusia maupun di pasar internasional.
Rosneft berfokus untuk mendorong kemajuan dalam industri minyak dan gas, ilmu pengetahuan, dan teknologi, mengimplementasikan proyek-proyeknya secara efektif, dan mengembangkan potensi sumber daya dengan tetap mematuhi standar keamanan lingkungan. Perusahaan ini memprioritaskan pembangunan berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan inovasi untuk mencapai pengurangan jejak karbon dan ekonomi sirkular, yang bertujuan untuk memberi manfaat bagi generasi mendatang.