Jakarta,TAMBANG,- Ketahanan energi tetap menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Termasuk di tengah gencarnya masyarakat dunia mendorong transisi energi ke sumber energi yang lebih bersih. CEO Rosneft, Igor Sechin dalam pidato utama pada sesi khusus Forum Ekonomi Verona Eurasia XVII yang digelar di Ras Al Khaimah, Uni Emirat Arab, pada Kamis, (5/12) kembali mengingatkan hal ini. CEO perusahaan energi Rusia tersebut menyampaikan laporan berjudul ‘Farewell to Illusions: The Global Energy Industry is Trapped by Thucydides.’ Ia menyoroti pentingnya ketahanan energi dan integrasi Eurasia. Menurutnya kerja sama berbasis kepercayaan dan saling menghormati adalah kunci untuk mengatasi tantangan ekonomi dan energi yang semakin kompleks.
Igor menyebutkan bahan bakar fosil masih memainkan peran penting dalam menjamin ketahan energi global. Bank of America memproyeksikan bahwa konsumsi energi global meningkat 9 juta barrel per day (bpd) setiap tahunnya didorong oleh pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Begitu pula permintaan minyak global yang diperkirakan akan melonjak menjadi 20 juta bpd pada 2050. Angka ini menunjukan jumlah yang fantastis, dibandingkan dengan pertumbuhan energi terbarukan yang diprediksi hanya tumbuh 2 juta bpd.
“Investasi besar di sektor energi sangat dibutuhkan. Menurut OPEC, investasi tahunan dalam produksi minyak harus meningkat 50% menjadi $550 miliar pada 2050 untuk memenuhi permintaan pasar dan mengimbangi penurunan cadangan konvensional,” tandas Igor Sechin dalam pidatonya.
Apa yang disampaikan Igor ini menunjukkan bahwa ada kompleksitas yang dihadapi dalam transisi energi global. Pimpinan Rosneft tersebut mencatat bahwa kapasitas energi terbarukan perlu meningkat sepuluh kali lipat menjadi 35 terawatt pada 2050 untuk mencapai target net zero emission. Ia juga menyoroti emisi tinggi dari produksi kendaraan listrik, menunjukkan bahwa teknologi hijau saat ini masih memiliki tantangan besar. Menurut catatannya produksi kendaraan listrik menghasilkan 35–50% lebih banyak emisi akibat proses produksi baterai.
Pembahasan terkait geopolitik, Igor Sechin menekankan kontribusi Rusia dalam menstabilkan pasar energi global. “Rusia terus berkontribusi aktif, salah satunya melalui OPEC+ guna membantu meningkatkan stabilitas pasar dan melindungi kepentingan produsen. Kerja sama strategis antara negara-negara Eurasia menjadi penting untuk memastikan ketahanan energi jangka panjang, baik di kawasan ini maupun secara global,” jelasnya.
Menutup forum pada sesi khusus tersebut, Igor Sechin menekankan potensi besar kerja sama Eurasia. Ia mengutip kata-kata Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Zayed Al Nahyan, “Persatuan adalah jalan menuju kekuatan, kehormatan, ketangguhan, dan kebaikan bersama.”
Untuk diketahui, Forum Ekonomi Verona Eurasia ke-XVII yang diselenggarakan oleh Roscongress dan Asosiasi Italia Conoscere Eurasia, mengangkat tema “Art of Innovation” dan berlangsung pada 5–6 Desember 2024. Forum ini mencakup enam sesi tematik yang membahas berbagai isu strategis dan peluang kerja sama di kawasan Eurasia.
Diskusi forum menyoroti isu-isu penting seperti kolaborasi energi dan lingkungan, dinamika antara regionalisasi dan globalisasi, peran infrastruktur dan transportasi dalam pembangunan regional serta global, perubahan di sektor keuangan, tantangan teknologi baru di era digitalisasi, kebutuhan industri global, hingga ketahanan pangan dan upaya melawan penggurunan.
Forum ini menjadi platform penting untuk membahas masa depan kawasan Eurasia, dengan menekankan inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi internasional sebagai kunci menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.