Beranda Mineral Bumi Resources Minerals Habiskan US$141 Ribu Untuk Eksplorasi

Bumi Resources Minerals Habiskan US$141 Ribu Untuk Eksplorasi

Jakarta-TAMBANG. Emiten mineral milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals, Tbk, (IDX: BRMS) hanya menghabiskan dana eksplorasi dengan jumlah total US$ 141 ribu sepanjang bulan Agustus 2015 lalu.

 

Seperti yang dilansir dalam laporan keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/9), aktivitas eksplorasi itu dilakukan oleh tiga anak usahanya yakni PT Dairi Prima Mineral, PT Citra Palu Minerals, dan PT Gorontalo Minerals.

 

Anak usaha yang menghabiskan dan eksplorasi paling besar adalah PT Gorontalo Minerals yang tengah menyelesaikan tahap studi kelayakan di Tombulilato, Gorontalo. Biaya eksplorasi yang dihabiskan sepanjang Juli lalu tercatat sebanyak US$ 90.103.

 

Perkembangan kegiatan eksplorasi di Gorontalo Minerals yang dilaporkan meliputi tiga area di Blok I Tombulilato, yaitu Prospek Sungai Mak, Prospek Cabang Kiri, serta Prospek Motomboto. Di Sungai Mak dilakukan perawatan core shed dan peralatan pendukung pencatatan inti batuan, swapantau harian terhadap kualitas air, serta pemantauan dan pembacaan data hidrologi dan geohidrologi. Selain itu, program pembibitan dan revegetasi terus dilanjutkan.

 

Pekerjaan serupa juga dilakukan di Prospek Cabang Kiri. Namun untuk Prospek Motomboto, kegiatan yang digarap agak berbeda, yaitu melanjutkan uji metalurgi untuk mineralisasi oksida dan sulfida, yang dilakukan di Laboratorium Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB).

 

Kemudian untuk Dairi Prima Mineral menghabiskan biaya eksplorasi sebesar US$8.981. Saat ini, perusahan pemegang Kontrak Karya itu sudah masuk dalam tahap perpanjangan konstruksi ke-VI, di lokasi tambang yang berada di Sumatera Utara.

 

Adapun kegiatan eksplorasi dilakukan dengan penyusunan laporan sesar main decline yang terdapat di dekat rencana pembangunan portal main decline, laporan North Fault dan Northern Fault yang terdapat di bagian ujung utara endapan bijih Prospek Anjing Hitam, serta laporan Hanging Fault yang terdapat di bagian atas endapan bijih Prospek Anjing Hitam. Kegiatan lain adalah menghitung nilai RQD, RMR, dan Q-System berdasarkan klasifikasi Bieniawski 1989 pada batuan yang tersingkap di Lae Julu.

 

Anak usaha BRMS lainnya yaitu Citra Palu Minerals menghabiskan dana eksplorasi US$42.094. Saat ini, pemegang Kontrak Karya itu masih berada pada tahapan studi kelayakan untuk wilayah tambang di Sulawesi Tengah.

 

Sepanjang Agustus lalu, Citra Palu Minerals melanjutkan evaluasi dan penyusunan laporan studi geoteknik berdasarkan hasil uji laboratorium untuk perencanaan tambang. Selain itu dilakukan evaluasi data geofisika CSAMT high resistivity zone untuk target pemboran di Poboya. Terakhir, dilakukan pula pemantauan curah hujan dan debit air sungai.