Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan penyedia berbagai produk dan solusi teknologi global, Bosch Indonesia konsisten menampilkan teknologi inovatif dan peralatan yang cerdas untuk industri pertambangan. Teknologi untuk pertambangan yang canggih dan smart sangat penting demi menunjang aktivitas penambangan agar produktif dan berkelanjutan.
Director Bosch Rexroth Indonesia, Anwar Rustanto mengatakan bahwa Bosch Indonesia selama ini selalu berusaha menghadirkan teknologi Smart Mining yang terkoneksi dengan alat tambang. Dengan adanya sistem koneksi tersebut, nantinya semua alat berat termonitori secara real time.
“Intinya adalah kita mengantisipasi, memonitoring secara secara real time secara online. Sehingga ketika anomali itu terjadi kita langsung melakukan tindakan,” terang Anwar menjadi pembicara di webinar Smart Industry Smart Mining Solution yang dilaksanakan Majalah TAMBANG pada Rabu (24/11).
Anwar mengatakan, selain menopang kinerja pertambangan, penggunaan smart mining juga bermanfaat saat masa pandemi. Dalam kondisi yang serba terbatas tersebut, kegiatan penambangan akan tetap berjalan dan produktif karena sistem operasionalnya dikendalikan teknologi mutakhir termasuk pada sistem alat berat.
“Gimana mengkoneksikan sehingga alat itu online dan termonitoring, sebab di masa pandemi begini hal itu sangat penting,” lanjutnya.
Data tahun 2019 menunjukkan populasi alat berat yang beroperasi di seluruh dunia berjumlah 58 juta unit. Sekitar 23 juta unit, sistem penggerak alat berat telah menggunakan produk Bosch Rexroth.
“Untuk produk Bosch Rexroth dunia dihitung dari tahun 2019 populasi alat berat hampir 58 juta, dan sebagai penyedia sistem penggerak maka Bosch Rexroth itu hadir di alat berat tersebut hampir 23 juta,” paparnya.
Beberapa part alat berat yang disuplai Bosch Rexroth antara lain hydraulic motor, main pump, control block, joystick, pedal, auxiliary program, travel gear auxiliary pump, counterbalance valve dan lain-lain.
“Intinya adalah hidrolik, tidak hanya terbatas statik equipment tapi kita hadir di mobile equipment. Dan ini disebut mobile hydraulics. Sebesar 30 persen dari alat berat adalah part hidrolik,” ungkapnya.
Anwar menjelaskan, alat berat termasuk part-nya harus diperhatikan dan dirawat dengan benar agar performa saat operasi berjalan optimal. Selain itu agar alat berat tersebut tidak cepat rusak.
“Hal itu tentunya harus dirawat karena alat berat ini nilainya miliaran. Tapi ketika main pumpnya rusak, maka alat tersebut tidak bergerak. Jika alat berat tidak bergerak dikhawatirkan akan menghambat produksi,” tuturnya.
Ia menegaskan dalam topik smart mining ini bagaimana cara kita supaya sistem hidrolik ini tidak rusak secara tiba-tiba. “Yang dinamakan smart itu adalah gimana caranya kita meminimalisir unclaimed breakdown. Kalau claim breakdown tentu semua alat punya masa hidupnya life cyclenya,” pungkasnya.