Jakarta-TAMBANG. Sepanjang Januari lalu, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) melakukan rekonsiliasi perhitungan cadangan batu bara di Blok Kohong dan Telakon, Kalimantan Tengah. Dipastikan, cadangan batu bara milik anak usaha PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk itu mencapai 46,4 juta ton.
Direktur Borneo Lumbung Energi dan Metal, Kenneth Raymond Allan mengatakan cadangan batu bara di Blok Kohong terbukti ada 42,4 juta ton. Sementara di Blok telakon hanya ada 4 juta ton. Jumlah cadangan itu, telah dihitung oleh konsultan berdasar standar JORC Code.
Ia menjelaskan, sederhananya perhitungan itu dilakukan dengan cara menghitung cadangan yang ada lalu dikurangi nilai produksi.
Kenneth mencontohkan, jumlah cadangan JORC Reserve Statement pada Maret 2013 mencapai 53 juta ton. produksi batu bara dari awal produksi tahun 2009 hingga 2013 terdapat 8,9 juta ton, sementara produksi batu bara dari Januari hingga Desember 2014 sebanyak 1,7 juta ton.
“Jadi hitungannya begini, rekonsiliasi cadangan terbukti ada 53 juta ton dikurangi 8,9 juta ton dikurangi 1,7 juta ton hasilnya 42,4 juta ton,” rincinya dalam keterbukaan informasi di BEI, Rabu (11/2).
Ia menuturkan, sepanjang Januari, anak usahanya tidak melakukan kegiatan eksplotasi pengeboran sehingga statsu eksplorasi menggunakan hasil perhitungan sumberdaya betu bara hasil eksplorasi dari tahun-tahun sebelumnya.
Kenneth menuturkan, rencana kegiatan eksplorasi akan dilakukan pada bulan depan dengan kegiatan pengeboran detil di pit 8.
Lokasi tambang di Blok Kohong memiliki 7 pit yang dalam jangka panjang akan terintegrasi menjadi satu pit besar. Kegiatan eksplorasi Perseroan di area yang belum ditambang terdiri dari pemetaan geologi detail, pencatatan geofisika dan pengambilan contoh untuk kualitas batubara.
Keseluruhan sumber daya batubara Perseroan merupakan jenis batubara dengan kadar vitrinite yang tinggi dan kadar abu yang rendah, yang dapat bercampur dengan baik serta mampu bersaing dengan batubara yang dihasilkan perusahaan pesaing kami dari Australia.