Jakarta-TAMBANG. Sepanjang Juli 2015 lalu, anak Usaha PT Borneo Lumbung Energi dan Metal, Tbk (IDX: BORN) yaitu PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) melakukan kegiatan eksplorasi tanpa mencatatkan beban biaya. Aktivitas pemetaan crop line lapisan batu bara di Pit 8 Selatan itu dilakukan atas permintaan divisi perencanaan jangka pendek, untuk membantu mencari kelanjutan pemetaan crop line lapisan batu bara.
“Selama bulan Juli tidak ada pengeluaran biaya, hanya pengeluaran berupa gaji bulanan karyawan divisi eksplorasi yang diperbantukan ke divisi perencaaan jangka pendek. Sedangkan penggunaan alat berupa ekskavator dan dozer dibebankan kepada bagian produksi,” ujar Kenneth Raymond Allan, Direktur Borneo Lumbung, dalam laporannya kepada Bursa Efek Indonesia, Senin (10/8).
Seluruh kegiatan eksplorasi serta pelaksanaannya di lapangan tersebut diawasi langsung oleh Divisi Geologi PT Asmin Koalindo Tuhup.
Hasil penelusuran di Pit 8 Selatan tersebut menunjukkan bahwa Seam K39 dan K41 ke arah selatan tidak menerus, menguatkan dugaan adanya patahan atau sesar. Ketebalan Seam K39 ke arah selatan disebutkan mengalami penipisan sampai rata-rata sekitar 50 cm.
Kemudian, ke arah timur ditemukan lapisan-lapisan yang merupakan urutan bagian bawah, antara lain Seam K42, K43, K44, K45, dan K46, dengan ketebalan berkisar antara 20-75 cm.
Terakhir, hasil penelusuran ke arah barat laut ditemukan singkapan lapisan-lapisan di atas Seam K39, antara lain Seam K37 dan K36.
Selanjutnya, kegiatan eksplorasi yang direncanakan untuk bulan Agustus ini adalah meneruskan kegiatan lapangan pemetaan crop line lapisan batu bara untuk Seam K39, K40, dan K41 ke arah Selatan.