Beranda Korporasi Bayan Resources Produksi 14,8 Juta Ton di Semester I 2018

Bayan Resources Produksi 14,8 Juta Ton di Semester I 2018

ilustrasi

Jakarta, TAMBANG – PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatat produksi sebesar 14,8 juta ton pada semester pertama tahun 2018. Sedangkan khusus dikuartal II mencatat produksi sebesar 8,4 juta ton. Dibanding kuartal I-2018 terjadi kenaikan 31,25 persen, dimana di tiga bulan pertama tahun 2018 produksi batu bara sebesar 6,4 juta ton.

 

Direktur Bayan, Jenny Quantero  menjelaskan pertumbuhan produksi terutama berasal dari Tabang, yang saat ini konsesi dikelola PT Bara Tabang dan PT Fajar Sakti Prima.

 

“Selain didorong mobilisasi peralatan tambahan oleh kontraktor disertai peningkatan kondisi cuaca, juga karena pembukaan area pertambangan low-strip di Bara Tabang,” terang Jenny.

 

Selain Tabang, produksi batu bara Bayan juga berasal dari Gunungbayan Pratamacoal, Perkasa Inakerta, Teguh Sinar Abadi/Firman Ketaun Perkasa dan Wahana Baratama Mining.

Sepanjang 2018, Bayan menargetkan produksi batu bara 24-28 juta ton. Angka ini lebih besar dari realisasi produksi 2017 sebesar 21 juta ton.  Peningkatan produksi terutama berasal dari konsesi Tabang.

 

Sementara dari sisi penjualan, dengan tambahan realisasi kuartal II 2018 sebesar 7,6 juta MT. Maka total volume penjualan pada semester I 2018 sebesar 14,2 juta ton. Bayan menargetkan volume penjualan di tahun 2018 sebesar 23 juta-27 juta ton, naik dibanding tahun lalu 20 juta ton.

 

Pada 2017, tujuan penjualan batu bara Bayan sebagian besar atau 25 persen ke India. Disusul kemudian Malaysia dan Korea, masing-masing sebesar 16 persen. Jepang dan Taiwan masing-masing sebesar 11 persen,  Indonesia 10 persen dan lainnya 11 persen.

 

Bayan juga mencatat margin EBITDA tinggi pada kuartal II 2018 dan melampaui margin kuartal I. Pencapaian ini menempatkan EBITDA Bayan sebagai salah satu yang tertinggi di antara produsen batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

 

Peningkatan margin terlepas dari sedikit penurunan harga jual rata-rata (ASP), dengan berlakunya pagu Harga Batubara Acuan (HBA) senilai USD70 per MT dan peningkatan volume penjualan dalam negeri, yang terutama disebabkan biaya tunai lebih rendah.