Hilirisasi dinilai menjadi solusi jangka panjang atas fenomena terpuruknya kondisi industri tambang batu bara belakangan ini. Sebab, selain dapat meningkatkan nilai jual, hilirisasi juga dapat menghilangkan ketergantungan terhadap harga yang semakin menurun dari waktu ke waktu.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Rizal Kasli dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, pada Senin (7/9) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, PERHAPI mengusulkan agar Indonesia tidak boleh lagi mengandalkan ekspor batu bara. Komoditas emas hitam ini harus ditingkatkan nilai dan manfaatnya, selain untuk memberikan nilai tambah, juga sebagai upaya konsevasi sumber daya alam.
“Tanpa hilirisasi, industri batu bara akan semakin terpuruk. Fluktuasi harga selalu menghantui. Sedangkan biaya produksi akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, agar sumber daya alam kita semakin optimal dalam memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa, maka hilirisasi adalah solusi jangka panjang,” jelas Rizal.
Salah satu potret hilirisasi batu bara yang berhasil mencapai skala industri, adalah milik Grup Harita melalui anak usahanya, PT Pesona Khatulistiwa Nusantara. Proyek yang terletak di Kalimantan Utara ini, mampu mengolah batu bara kalori rendah menjadi kalori yang lebih tinggi melalui teknologi coal upgrading plant.
BACA JUGA : PERHAPI Dorong Pemanfaatan Limbah Tambang
“Batu bara juga dapat menjadi gas ataupun bahan bakar cair, dymethil ether atau DME. Selama ini, upaya tersebut hanya wacana. Oleh sebab itu, dalam waktu dekat PERHAPI akan mengadakan seminar dan kegiatan diskusi lainnya yang bertema Save Indonesian Coal. Kita bersama Pemerintah dan juga pemangku kepentingan akan mencari solusi optimalisasi industri batu bara nasional,” jelasnya.
Di hadapan Menteri Arifin, Rizal mengusulkan agar Pemerintah menerapkan endowment fund terhadap industri pertambangan. Sebab, produk tambang merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Sedangkan sumber daya alam itu sendiri merupakan titipan bagi generasi selanjutnya.
“Sehingga mereka yang tidak dapat menikmati kekayaan sumber daya alam Indonesia dapat menikmatinya dalam bentuk lain, yakni dana abadi dari eksploitasi sumber daya alam saat ini. Seluruh generasi harus menikmati sumber daya alam. Konsepnya nanti kita rumuskan bersama,” tutup Rizal.
Di penghujung pertemuan, keduanya sepakat untuk saling bersinergi dalam rangka mengoptimalkan potensi sumber daya alam Indonesia, khususnya batu bara.