Beranda Batubara Batu Bara: Pasar Dunia Menunggu Cina

Batu Bara: Pasar Dunia Menunggu Cina

JAKARTA, TAMBANG. KONSUMSI batu bara Cina terus meningkat, meski ekspansinya tak segencar tahun lalu. Produsen sebetulnya bisa menjual dari yang sebenarnya mereka lepas ke pasar saat ini.

 

Ernie Thrasher, Kepala Eksekutif Xcoal Energy & Resources, perusahaan tambang batu bara yang berpusat di Pennsylvania, Amerika Serikat, kepada Bloomberg mnegatakan, impor bahan bakar oleh Cina turun 33% pada Maret lalu, dibanding setahun sebelumnya. Harga-harga dari Amerika Serikat hingga Australia diperdagangkan pada harga rendah. Menguatnya dollar Amerika membuat upaya penyesuaian terhadap melimpahnya produksi batu bara, dan hasil tambang lainnya.

 

Xcoal selama ini banyak mengimpor batu baranya ke Cina. ‘’Tantangan besar saat ini adalah bagaimana menyeimbangkan pasokan dengan permintaan,’’ kata Thrasher dalam sebuah seminar energi di Houston, Amerika Serikat.

 

‘’Banyak pertumbuhan di dunia yang bertumpu pada permintaan dari Cina. Maka, ketika di Cina ada perubahan, Anda akan melihat, pertumbuhan yang semula tinggi menjadi biasa,’’ kata Trhasher.

 

Permintaan dunia terhadap batu bara diperkirakan tumbuh 2,1% setahun, hingga 2019. Pertumbuhan itu cukup besar, tetapi lebih rendah dibanding selama tiga tahun terakhir, yang mencapai 3,3% setahun.

 

China merupakan konsumen batu bara terbesar. Negeri tirai bambu ini haus akan batu bara. Tetapi dibanding 2013, yang merupakan puncak pemakaian batu bara, tahun ini diperkirakan turun 18%.

 

Foto: Pemakaian briket batu bara di Cina. Konsumsi batu bara meningkat, tak sebesar tahun lalu.