Beranda Batubara Batu Bara Dorong Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB di ASEAN

Batu Bara Dorong Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB di ASEAN

pembangunan berkelanjutan
Ilustrasi: Pengangkutan Batu Bara di Kawasan NPLCT Arutmin, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Dok: Rian.

Jakarta, TAMBANG – Meski sedang disorot karena menjadi sumber energi yang tidak hijau, batu bara nyatanya berhasil mendorong tujuan pembangunan berkelanjutan yang digariskan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di negara-negara ASEAN. Hal ini terungkap dari hasil laporan FutureCoal dan Pusat Energi ASEAN (ACE) yang berjudul Menangani Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dalam Rantai Nilai Batu Bara ASEAN, Senin (30/9).

Diluncurkan selama Forum Bisnis Energi ASEAN ke-24 (AEBF-24), laporan tersebut menyajikan batu bara sebagai sumber daya dalam perjalanan kawasan ASEAN untuk mendorong pertumbuhan ekonominya, menjaga keadilan sosial, dan pengelolaan lingkungan.

Laporan tersebut menyoroti bahwa sejak tahun 2000, Asia Tenggara telah menyaksikan lonjakan permintaan energi yang substansial, dengan konsumsi listrik tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata sebesar 4,4%. Batu bara telah menjadi pusat untuk memenuhi permintaan ini, menyediakan sumber energi yang andal dan terjangkau yang mendukung pertumbuhan industri, pembangunan infrastruktur, dan ketahanan ekonomi di seluruh ASEAN.

Direktur Strategi dan Keberlanjutan Future Coal, Paul Baruya, menekankan peran batu bara sebagai penggerak pembangunan sosial-ekonomi di kawasan tersebut.

“Batu bara tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga menghasilkan pendapatan substansial yang mendanai pelayanan publik yang penting, termasuk perawatan kesehatan, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur,” ucap dia.

Dengan menciptakan lapangan kerja dan memperkuat keamanan energi, imbuh dia, batu bara merupakan bagian integral dari kemakmuran dan stabilitas negara-negara ASEAN.

“Investasi yang ‘bertanggung jawab’ memerlukan pendekatan yang seimbang untuk semua bahan bakar dan teknologi, terutama di negara-negara berkembang dan negara-negara berkembang di mana batu bara mendorong pembangunan berkelanjutan,” bebernya.

ESDM Optimis Produksi Batu Bara 2024 Capai Target

Baruya juga menyoroti peran Pengelolaan Batu Bara Berkelanjutan (SCS) FutureCoal dalam memajukan penyelarasan industri dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB. Filosofi Pengelolaan Batu Bara Berkelanjutan kami memandu rantai nilai batu bara global menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab—meningkatkan proses penambangan, meningkatkan efisiensi pembakaran, dan mengeksplorasi penggunaan batu bara yang inovatif di luar pembangkitan listrik tradisional.

“Pendekatan ini mengatasi masalah lingkungan dan menempatkan batu bara sebagai pemain kunci dalam transisi menuju masa depan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab,” ucapnya.

Kolaborasi antara FutureCoal dan ACE mencerminkan komitmen bersama untuk memajukan agenda pembangunan berkelanjutan ASEAN. Laporan ini merupakan sumber daya penting bagi para pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan masyarakat, yang menawarkan perspektif komprehensif tentang pentingnya strategis batu bara dalam lanskap energi kawasan ini.

Laporan tersebut menggarisbawahi kontribusi multifaset batu bara terhadap berbagai SDG sebagaimana bisa dilihat sebagai berikut:

Pertumbuhan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan:

Batu bara merupakan katalisator pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan energi yang terjangkau, mendukung kegiatan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor, berkontribusi pada SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan).

Pengelolaan Lingkungan dan Inovasi:

Teknologi pengurangan emisi batu bara yang canggih memainkan peran pendukung dalam mencapai SDG 7 (Energi Terjangkau dan Bersih) dan SDG 13 (Aksi Iklim). Inovasi seperti emisi rendah efisiensi tinggi (HELE), pembakaran batu bara dan biomassa berkelanjutan, pemanfaatan panas dan listrik gabungan untuk mengekstraksi energi maksimum dari satu ton batu bara, sistem fluidized bed yang bersirkulasi untuk menambah fleksibilitas bahan bakar, dan penggunaan kembali produk sampingan dan limbah dari batu bara untuk beralih ke ekonomi sirkular. Teknologi ini dapat mengurangi emisi hingga 99%, mendorong masa depan energi yang berkelanjutan.

Keadilan Sosial dan Kesejahteraan:

Industri batu bara memprioritaskan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerjanya dan masyarakat sekitar melalui program perawatan kesehatan yang komprehensif, inisiatif pendidikan, dan lokakarya kesetaraan gender, yang berkontribusi pada SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dan SDG 5 (Kesetaraan Gender).