TAMBANG, JAKARTA. JEPANG, yang selama ini mengandalkan impor batu bara dari Indonesia, mulai mengimpor batu bara dari negeri yang jauh, Kolombia. Batu bara yang dimuat dalam kapal berukuran besar itu kemarin bersandar di pelabuhan, untuk mulai dibongkar muatannya. Sebelumnya, batu bara dari Kolombia juga masuk ke Korea Selatan.
Masuknya batu bara dari Kolombia diperkirakan akan menjadi saingan berat bagi Australia dan Indonesia, dua negara yang selama ini menjadi sumber pemasok batu bara di Asia.
Beberapa perusahaan listrik Jepang juga memesan batu bara 50.000-100.000 ton dari Kolombia, untuk pengiriman musim panas mendatang.
Jepang mengimpor batu bara dari Kolombia untuk keperluan listrik pada Januari 2014. ‘’Setelah Korea Selatan mengimpor batu bara dari Kolombia dalam jumlah besar, perusahaan listrik lain dari Asia ikut menjajaki. Mereka mulai menghubungi perusahaan pelayaran untuk mencari tahu biaya angkutnya,’’ kata pejabat sebuah perusahaan perkapalan, kepada media perkapalan The Hellenic Shipping.
Agar batu bara dari Kolombia bisa bersaing dengan batu bara dari Indonesia dan Australia, biaya penambangannya harus murah, demikian pula ongkos angkutnya. Diperlukan waktu sekitar dua bulan untuk mengangkut batu bara dari Kolombia ke Korea Selatan dan Jepang.
Selama ini, batu bara Kolombia lebih banyak dijual untuk pasar Eropa dan Amerika belahan utara. Masuknya batu bara Kolombia ke Asia makin menurunkan harga batu bara yang sudah rendah.
Di terminal batu bara Newcastle, Australia, harga batu bara turun $5 sejak Maret lalu, menjadi $50,55 per ton. Harganya mendekati titik terendah Januari lalu, $48,60.
Pelebaran Terusan Panama, diperkirakan rampung Juni mendatang, akan makin mendorong impor batu bara Asia dari Kolombia.
Korea Midland Power (KOMIPO) telah membeli 250.000 ton batu bara Kolombia, untuk pengiriman dari Juli hingga September, dengan harga $44 per ton, lebih murah $6 ketimbang batu bara dari Australia yang dikirimkan pada saat yang sama.
‘’Batu bara Kolombia betul-betul menarik bagi kami. Harganya murah, biaya angkutnya juga terjangkau,’’ kata salah satu pejabat perusaahaan listrik di Korea.
Sebelum KOMIPO, pada April lalu perusahaan listrik dari Korea Selatan lainnya, East West Power membeli 670.000 ton untuk pengiriman antara Juni hingga Agustus.
Sebelumnya, impor batu bara dari Kolombia tak pernah melebihi 3.000 ton sebulan. Masuknya batu bara dari Kolombia diperkirakan akan menekan harga batu bara di Asia, yang sudah rendah.