Jakarta-TAMBANG. Hasil kajian Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menyebutkan untuk memenuhi kebutuhan listrik hingga 2050 sedikitnya Indonesia membutuhkan 50 pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Direktur Pengembangan Reaktor Serba Guna Batan, Bambang Herutomo menuturkan dari hasil hitungannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap pembangkit minimal berkapasitas 1000 Megawatt (MW).
“Hitungan jangka pendeknya, hingga 2025 minimal kita butuh dua PLTN berkapasitas 2000 MW. Saya pikir Indonesia memang membutuhkan energi berbasis teknologi,” katanya baru-baru ini.
Dalam kajian tersebut, Bambang menceritakan, ada dua daerah yang sudah masuk sebagai lokasi pengembangan PLTN, Gunung Muria dan Bangka Belitung.
Saat ini, ujarnya, Batan tengah membangun satu proyek percontohan pembangkit nuklir yang berlokasi di Serpong, dengan kapasitas 10MW.Proyek tersebut merupakan komitmen lanjutan dari kerjasama antara Batan dan Rosatom. “Kami targetkan rampung secepatnya,” beber dia.