Bangka – TAMBANG. Wilayah Bangka sempat digadang sebagai tempat yang aman dan stabil untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Namun rencana pembangunan PLTN di Teluk Inggris, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung ternyata tak mendapat prioritas dalam agenda pemerintahan Joko Widodo.
Opsi tenaga nuklir sebagai sumber listrik rupanya belum dilirik sebagai solusi untuk mengatasi krisis listrik.
“Belum mikir ke sana,” ujar Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Bangka Belitung, Minggu (21/6).
Menurutnya, permasalahan krisis listrik di Bangka Belitung masih bisa teratasi dengan pembangkit listrik bersumber tenaga lain. Ia pun akan memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk turun langsung menyelesaikan masalah.
“Ini sebetulnya tidak hanya di Bangka Belitung. Hampir seluruh provinsi mengalami listrik mati. Tapi untuk Bangka Belitung ada solusi. Nanti pembangkit yang tidak beres akan diganti mesin baru,” ujarnya.
Menurut Jokowi, dalam enam bulan ke depan akan ada tambahan pasokan listrik yang cukup dari pembangkit listrik yang ada. Penambahan pembangkit akan dilakukan lagi sebagai solusi pemenuhan kebutuhan listrik dalam jangka panjang.
“Mulai minggu depan menteri BUMN saya minta cek ke lapangan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan energi listrik,” ujar Jokowi.