Jakarta-TAMBANG. Asosiasi Batu bara Dunia (World Coal Association,WCA) baru saja mempublikasi laporan tentang peran batu bara dalam menjamin kemanan pasokan energi global. Laporan ini disusun oleh Dewan Penasehat Industri Batu bara (Coal Industry Advisory Board-CIAB) di Badan Energi Internasional yang menyampaikan beberapa fakta dengan peran batu bara sebagai salah satu sumber energi.
Dari laporan tersebut seperti disampaikan dalam Siaran Pers yang diterima Majalah TAMBANG, sejauh ini batu bara masih digunakan secara luas oleh negara dan daerah sebagai sumber energi. Batu bara masih tetap dibutuhkan oleh banyak negara. Kriteria keamanan pasokan energi ini dilihat dari energi yang terjangkau, akses yang diandalkan lebih luas bagi konsumen dan perannya dalam meningkatkan daya saing ekonomi.
Diakui juga bahwa sejauh ini tidak ada trade-off antara peningkatan penggunaan energi terbarukan dan penggunaan batubara. Sebaliknya saling melengkapi dalam upaya memenuhi kebutuhan energi tingkat global, regional dan negara untuk saat ini dan di masa yang akan datang.
Selain itu pengembangan yang cukup luas teknologi batubara bersih, efisiensi tinggi emisi rendah (high efficiency low emissions,HELE) dan penyimpanan carbon capture (CCS) yang dibutuhkan untuk memenuhi target iklim 2° C.
Chief Executive Asosiasi Batu bara Dunia Benjamin Sporton menilai pelaku usaha batu bara sangat memperhatikan Perjanjian Paris tentang pengurangan emisi karbon. “Itu sangat penting bahwa pelaksanaannya terintegrasi dengan imperatif lingkungan dengan tujuan akses universal untuk energi, keamanan energi dan pembangunan sosial dan ekonomi. Semua teknologi rendah karbon harus memainkan peran termasuk teknologi batubara HELE dan CCS,”tandas Benjamin.
Sementara Hans-Wilhelm Schiffer, pemimpin Kelompok Kerja Keamanan energi CIAB dan penulis utama laporan tersebut memastikan bahwa batubara dan energi terbarukan saling melengkapi dan merupakan mitra dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan energi sekarang dan masa depan.
“Pembangkit listrik tenaga batubara menyediakan kapasitas dispatchable karena kemampuan mereka untuk beroperasi secara fleksibel dan mengimbangi fluktuasi angin dan pasokan energi surya. Selain itu, pembangkit listrik tenaga batu bara juga dapat dilihat sebagai keseimbangan ekonomi untuk biaya sistem yang lebih tinggi dari kebanyakan energi terbarukan,”terang Hans-Wilhelm.
Selain itu dalam laporan ini juga disampaikan bahwa pemanfaatan batubara memberikan kontribusi untuk harga energi yang terjangkau, dan memungkinkan akses yang lebih luas untuk listrik serta meningkatkan daya saing industri ekonomi di berbagai daerah. Batubara ditemukan menjadi komponen kunci dari pasokan energi yang aman di semua daerah / negara tertutup.
Untuk diketahui, Asosiasi Batubara Dunia adalah asosiasi industri global yang terbentuk dari produsen stakeholder batubara internasional. Salah satu tugas utama Asosiasi ini adakan berusaha menunjukkan tentang peran batu bara sebagai sumber energi dan mendapatkan penerimaan publik akan peran mendasar batu bara dalam mencapai masa depan energi emisi rendah dan berkelanjutan. Lembaga ini mendorong pemanfaatan teknknlogi yang bisa menekan dampak negatif pemanfaatan batu bara seperti HELE dan Carbor Capture.