Jakarta, TAMBANG – Bursa saham Asia mengalami pergerakan positif, seiring respon positif pelaku pasar terhadap menguatnya kembali laju bursa saham AS. Serta menanggapi positif pertemuan pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan.
Binaartha Institutional Research, pada Senin (30/4) menganalisis, ASX menguat dengan dukungan saham-saham energi meski diimbangi dengan penurunan saham-saham keuangan. Nikkei kembali menguat setelah BoJ merilis tidak adanya perubahan kebijakan moneter dan harapan akan kian membaiknya perekonomian Jepang di 2019 dan 2020. Penguatan juga terjadi pada sejumlah indeks saham Tiongkok dan Korea.
Begitu juga di bursa saham Eropa. Pergerakan positif kembali terjadi seiring dengan respon positif pelaku pasar, terhadap masih adanya rilis kinerja para emiten. Indeks pan-European Stoxx naik 0,2 persen dengan dukungan mayoritas sektor.
Adapun sektor teknologi memimpin kenaikan setelah beberapa emitennya merilis kinerja yang di atas estimasi. Adanya rilis angka GDP Inggris yang di bawah estimasi tidak banyak berimbas negatif pada laju bursa saham Eropa.
Berbalik dengan Asia dan Eropa. laju bursa saham AS kembali mengalami pelemahan. Adanya aksi jual pada saham-saham teknologi telah menekan laju bursa saham AS sehingga berbalik ke zona merah. Meski sejumlah rilis kinerja emiten mampu di atas estimasi namun, tidak mampu menghalangi terjadinya aksi jual.
Dari sejumlah emiten dalam daftar S&P500 yang telah merilis kinerjanya, sebanyak 79,4 persen mampu melampaui estimasi. Pasar tengah mencerna prospek inflasi setelah pengumuman laju ekonomi AS kuartal pertama. Departemen Perdagangan AS telah mengumumkan laju ekonomi AS Q1 sebesar 2,3 persen, melambat ketimbang kuartal sebelumnya yang sebesar 2,9 persen. Selain itu, pertumbuhan pengeluaran belanja juga merupakan yang terlemah dalam lima tahun terakhir.