Jakarta, TAMBANG – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, yakin iklim investasi hulu migas akan lebih baik di tahun 2018, dengan akan dikeluarkannya aturan perpajakan gross split.
Arcandra mengatakan, sejak awal pekan lalu draf akhir aturan perpajakan gross split telah sampai di meja Sekretaris Negara (Setneg).
Kini, Kementerian ESDN hanya tinggal menunggu surat pengantar dari Setneg agar, Menteri Keuangan, Kemenko Maritim, Kementerian ESDM dan Kemenkumham untuk bisa menandatangani drat tersebut, sebelum ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Setelah itu ditandatangi oleh Presiden,” kata Arcandra.
Arcandra mengaku belum memiliki target keluarnya aturan pajak gross split ini. Pemerintah tentu berharap aturan pajak gross split bisa terbit sebelum batas akhir pengembalian lelang berakhir pada 31 Desember 2017.
“Ada lima perusahaan yang berkomitmen kembalikan dokumen lelang konvensional, tapi belum berani submit. At least bahwa kalau WK kita laku, ya satu pertanda baik. Bahwa iklim yang dikatakan dengan gross split kan banyak yang meragukan, buktinya dengan cost recovery tahun lalu, berapa yang jadi? Nol ya. Tahun ini kami usahakan ada,” pungkasnya.
Investasi hulu migas tahun depan bisa naik 10 persen mencapai lebih dari USD 12 miliar, yang menjadi target tahun 2017 di kisaran USD12 – 13 miliar.