Jakarta, TAMBANG – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Arcandra Tahar mendukung daerah-daerah yang mau mengembangkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dimilikinya, termasuk Pesisir Selatan.
Arcandra menuturkan, Kementerian ESDM mencatat angka bauran energi primer EBT yang ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025, hingga akhir tahun 2018 mencapai 12,4 persen.
“Kita akan dorong terus. Seperti pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dan beberapa jenis energi terbarukan lainnya akan terus kita dorong. Kita lihat potensi di diaerah itu apa, itu yang akan dikembangkan,” ujar Arcandra saat kunjungan kerja ke Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (6/4),
Proses pengalihan pemanfaatan sumber energi berbasis fosil ke EBT di Indonesia menurut Arcandra, memerlukan waktu seperti di negara-negara Eropa dan China. “Pada waktunya nanti, sumber energi berbasis fosil akan tergantikan oleh sumber energi terbarukan,” ungkap Arcandra, dalam keterangan resminya, Senin (8/6)
Sebagai informasi, hingga akhir 2018, bauran energi primer pembangkit listrik masih didominasi oleh batu bara sebagai salah satu sumber energi yang murah. Selain agar harga listriknya terjangkau masyarakat, ini juga untuk menggerakkan perekonomian agar produk-produk yang dihasilkan dapat berkompetisi di pasar dunia.
Pada kesempatan tersebut, Arcandra juga menyampaikan capaian rasio elektrifikasi nasional yang telah mencapai 98,3 persen hingga akhir tahun 2018. Menurutnya, angka tersebut mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, ditargetkan pada tahun 2019 rasio elektrifikasi akan mencapai 99,9 persen, sehingga makin banyak lagi masyarakat yang dapat menikmati akses listrik.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menyambut baik dukungan Arcandra akan pengembangan EBT di wilayahnya. Ia menyebut beberapa potensi energi yang dimiliki Pesisir Selatan, salah satunya berbasis pada pembangkit listrik tenaga air. Harapannya potensi tersebut dapat dikembangkan agar listrik masyarakat terpenuhi.
“Kami membuka peluang untuk para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Pesisir Selatan ini, terutama dalam mendukung pengembangan pariwisata yang tengah didorong di wilayah kami,” tandas Hendrajoni.