Jakarta – TAMBANG. PT ANTAM (Persero) Tbk (IDX : ANTAM) tengah melaksanakan uji coba Coal Fired Power Plant (CFPP) pabrik peleburan nikel di Pomalaa Sulawesi Tenggara. Penyelesaian Coal Fired Power Plant ini adalah merupakan tahap akhir dari keseluruhan 8 paket konstruksi Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa.
“Kita saat ini sedang dalam tahapan penyelesaian proses commisioning CFPP untuk pabrik feronikel di Pomalaa dan harapannya akan berjalan lancar” ujar sekretaris perusahaan Tri Hartono Selasa (22/03/2016).
Pabrik ini akan diandalkan oleh Perusahaan untuk mendongkrak kinerja bisnis nikel. Menurut Tri setelah proyek perluasan pabrik feronikel selesai konstruksi, pabrik ini akan mampu memproduksi 27.000 hingga 30.000 ton nikel dalam feronikel (Tni) dari yang sebelumnya hanya sekitar 18.000-20.000 Tni per tahun.
“Setelah full operation pabrik ini akan sangat kita harapkan akan memperbaiki kinerja Perusahaan. Apalagi jika harga nikel kembali naik” jelas Tri.
Menurut catatan Tri, harga nikel dunia tahun lalu sempat berada pada level terendah dalam 7 tahun terakhir menyusul rentetan kejadian yang menekan laju bisnis komoditas sejenis di seluruh dunia. Pergerakan harga nikel masih tetap dipengaruhi level persediaan dan kondisi ekonomi global.
ANTAM pun melakukan efisiensi di segala lini agar operasional profit antara lain dengan meningkatkan level produksi, menekan cash cost dan untuk proyek pengembangan harus dilakukan penyelesaian tepat waktu. Efisiensi ANTAM ini dilakukan secara maksimal melalui serangkaian program, yaitu khusus feronikel dengan low cost producer.
“Untuk tahun 2016 sampai bulan Februari biaya tunai ANTAM sudah mencapai US$ 3.44 per pon menjadikan kita sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi feronikel dengan biaya rendah” ungkapnya.
Dari keterangan yang pernah di rilis Perusahaan, ANTAM sangat serius untuk terus menurunkan biaya produksi feronikel dengan melakukan konversi bahan bakar power plant yang ada dari BBM ke Bahan Bakar Gas, untuk Coal Fired Power Plant pada Proyek Perluasan Pabrik Feronikel (P3FP) di Pomalaa direncanakan akan memiliki daya 2×30 MW.