Beranda Mineral Antam Ikut Resmikan Terminal Bandara Kolaka

Antam Ikut Resmikan Terminal Bandara Kolaka

Penandatanganan Prasasti Persemian Gedung Terminal Penumpang Sangia Nibandera Kolaka

Jakarta – TAMBANG. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, PT Antam (Persero), Tbk (IDX: ANTM, ASX: ATM) ikut berpartisipasi dalam pembangunan bandar udara di Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Bersama dengan pemerintah daerah setempat, BUMN itu pun meresmikan Terminal Bandar Udara Sangia Nibandera Kolaka, Senin (7/9).

 

Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Kolaka H. Ahmad Safei dan Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman.

 

“Pembangunan terminal bandara ini merupakan wujud sinergi kami dengan pemerintah daerah, serta bukti komitmen tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan menstimulus peningkatan perekonomian di wilayah Pomalaa – Kolaka,” ungkap Tedy Badrujaman, lewat siaran pers yang dikirimkan Rabu (9/9).

 

Kebutuhan pembangunan terminal bandar udara tersebut dilatarbelakangi peningkatan frekuensi mobilitas warga Kabupaten Kolaka. Pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2013 silam, dan menelan anggaran konstruksi Rp14,7 miliar. Saat ini, bangunan seluas 45×30 meter dengan 2 lantai yang dilengkapi berbagai fasilitas itu sudah rampung dan siap digunakan. Selanjutnya, operasional terminal bandara tersebut akan dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka.

 

“Dengan fasilitas sarana dan prasarana transportasi yang lebih baik, diharapkan dapat mendukung mobilitas masyarakat di wilayah Pomalaa-Kolaka, yang bermuara pada kemajuan Kabupaten Kolaka,” jelas Tedy.

 

Selain pembangunan berbagai sarana dan prasarana, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan Antam disesuaikan dengan strategi Program Pengembangan Masyarakat Berkelanjutan (PPMB) yang tertuang dalam dokumen Master Plan CSR Antam.

 

Kerangka strategis terserbut disusun berdasarkan kajian, dan disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang antara lain mencakup peningkatan akses dan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, pengembangan ekonomi lokal, pelestarian nilai-nilai sosial budaya, konservasi dan rehabilitasi lingkungan, serta penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah lokal.