Jakarta – TAMBANG. PT ANTAM (IDX:ANTM) akan mendapatkan pasokan setrom sebesar 80MW dari PT Perusahaan Tambang Bukit Asam (IDX:PTBA). PTBA akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan tahap pertama 2×40 MW untuk memasok pabrik feronikel ANTAM di Halmahera Timur.
Untuk pasokan listriknya sedang dikaji oleh PTBA. PTBA sendiri mempunyai beberapa lokasi tambang batu bara, misalnya di Kalimantan dan induk batu baranya di Palembang.
Direktur Utama ANTAM, Tedy Badrujaman mengatakan, dengan kapasitas 80 MW, ANTAM bisa 13.500 ton sampai 15.000 ton feronikel untuk tahap pertama. “Sekarang yang paling penting biasanya adalah pembangunan di remote area yang kami laksanakan seperti di Pomala atau Halmahera Timur,” ujar Tedy dalam acara kesepakatan kerjasama 4 BUMN jum’at (8/1).
Tedy merasa senang karena tidak perlu lagi memikirkan soal listriknya karena sudah dipikirkan oleh menteri BUMN, dengan bersinergi dengan BUMN lain yaitu PTBA. Mengingat PTBA sendiri mempunyai persediaan batu bara yang melimpah.
“Apakah nanti akan kita evaluasi, dengan gas bisa saja, combine juga bisa. Tapi kami hanya fokus pada pabriknya saja,” tegasnya lagi.
Sedangkan jika Antam juga memproduksi stainless steel, kebutuhan setromnya kemungkinan bisa mencapai 600MW. Listriknya sendiri mulai diserap pada desember 2018.
“Kebutuhan batu bara untuk 600 MW kira-kira dengan kalori 4000-4500 paling banyak 3 juta ton,” ujar Direktur Utama PTBA Wilawarma.
