Jakarta-TAMBANG. PT Angkasa Pura II (AP II), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) hari ini menandatangani Perjanjian Kerjasama pembangunan pembangkit listrik Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut dilakukan oleh Presiden Direktur AP II Budi Karya Sumandi, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso dan Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo, di kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Rabu (11/5).
Penandatangan kegiatan yang merupakan bagian dari program sinergi BUMN tersebut disaksikan oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Pontas Tambunan, Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah dan direksi dari AP II, PGN dan WIKA.
Sesuai perjanjian kerjasama, ketiga BUMN akan mengembangkan sumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Bandara Soetta. PGN sebagai BUMN gas akan memasok kebutuhan gas bumi bagi pembangkit listrik tersebut. Sementara WIKA, sebagai BUMN konstruksi akan melakukan proses pengadaan jasa konsultan penyusunan feasibilty study dan mengkoordinasikan dengan pihak lainnya. PT Angkasa Pura II yang merupakan pengelola Bandara Soetta akan menjadi pengguna utama dari produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTG tersebut.
Presiden Direktur Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menjelaskan, sinergi yang melibatkan tiga BUMN ini merupakan solusi yang tepat untuk mewujudkan pembangunan pembangkit listrik yang sangat dibutuhkan oleh Bandara Soetta.
“Kami menyambut baik kerjasama dan sinergi ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di Bandara Soetta yang terus meningkat. Operasionalisasi pembangkit listrik tenaga gas bumi ini merupakan bagian dari program AP II untuk memperkuat posisi bandara Soetta sebagai pintu gerbang utama Indonesia,” jelas Budi.
Budi mengungkapkan, proyek ini nantinya merupakan PLTG pertama yang beroperasi di bandara di Indonesia.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, pembangunan pembangkit listrik di Bandara Soetta merupakan terobosan untuk mendorong pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Sebagai BUMN gas, PGN terus berusaha dan mengambil inisiatif untuk memperluas penggunaan gas bumi di berbagai sektor ekonomi di Indonesia.
“Kami gembira dapat ikut berpartisipasi dalam program pembangunan pembangkit listrik tenaga gas ini. Sebagai energi yang sumbernya masih sangat besar di Indonesia, gas bumi dapat menjadi bagian dari solusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, termasuk di Bandara Soetta,” kata Hendi.
Sementara itu Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo menambahkan, melalui sinergi yang melibatkan tiga BUMN proyek pembangunan pembangkit listrik Bandara Soetta dapat berjalan maksimal.
Dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, proyek ini diharapkan dapat diwujudkan tepat waktu dan bisa memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
“WIKA akan memberikan dukungan penuh bagi terwujudnya proyek PLTG di bandara Soetta. Sinergi bersama antara WIKA, PGN dan AP II akan semakin memperkuat peran strategis BUMN dalam pembangunan,” tambahnya.
Untuk merealisasikan kerjasama, ketiga BUMN membentuk tim kerja untuk mempercepat realisasi dari kerjasama dimaksud.