JAKARTA, TAMBANG – Tambang batu bara milik anak usaha Sinar Mas Group, yang juga terafiliasi langsung dengan PT Golden Energy Mines (GEMS), PT Kuansing Inti Makmur (KIM) mengalami longsor. Sebanyak 4 orang pekerja dilaporkan tertimbun.
Dalam kecelakaan ini dilaporkan 2 orang pekerja meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Sekretaris Perusahaan GEMS, Sudin Sudirman turut bersungkawa atas insiden nahas tersebut. Dia berjanji kejadian serupa tidak akan terulang kembali.
“Turut berduka cita atas kecelakaan yang terjadi yang menimpa 2 pekerja dari kontraktor/subkon dari anak perusahaan kami, PT KIM. Dan akan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Sudin, Jumat (11/3).
Dia kemudian menyampaikan bahwa saat ini pihak manajemen perusahaan sedang melakukan koordinasi dengan pejabat setempat guna menindaklanjuti peristiwa tersebut. “Kami sedang koordinasi dengan team ESDM setempat,” ungkapnya.
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto melalui Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro, membenarkan peristiwa kecelakaan kerja terhadap karyawan PT KIM tersebut. Menurutnya, dalam kejadian itu dua orang pekerja dinyatakan tewas, dan dua orang lainnya mengalami luka akibat tertimbun material longsor.
“Total empat korban, dua tertimbun meninggal dunia, satu luka patah kaki dan satu luka ringan,” katanya.
Menurut dia, satu di antara empat orang yang tertimbun, baru bisa dilakukan evakuasi karena faktor cuaca yang semakin gelap dan hujan yang kembali turun.
“Satu orang korban ditemukan dua jam setelah tertimbun dalam keadaan meninggal, dan satu orang baru hari ini ditemukan pada pukul 09.00 WIB tadi juga meninggal,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, tambang batu bara yang berada di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi mengalami longsor pada Rabu 9 Maret 2022.
Tambang ini milik PT Kuansing Inti Makmur, perusahaan tambang batu bara yang 99 persen sahamnya dimiliki PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).
GEMS sendiri adalah anak usaha Sinar Mas Group yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan perdagangan hasil tambang yang mulai beroperasi sejak tahun 1997.