JAKARTA, TAMBANG – PT PLN (Persero), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkomitmen untuk memperkuat sinergi antara BUMN dalam pola rantai pasok batubara untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Karena itu, ketiga perseroan plat merah ini menandatangani Head of Agreement (HoA) sebagai dasar penyusunan kajian bersama sehubungan dengan rencana kerja sama sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang disepakati pada 19 Agustus 2021 dalam menjaga pasokan batubara dan keandalan listrik.
Penandatanganan HoA dilakukan oleh Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo, Direktur Pengembangan Usaha PTBA, Rafli Yandra, dan Direktur Niaga KAI, Dadan Rudiansyah di Kantor Pusat PLN, Jakarta.
Direktur Energi Primer PLN, Hartanto Wibowo memaparkan, kerja sama ini menjadi bukti bahwa PLN berkomitmen untuk meningkatkan security of supply batubara secara berkelanjutan.
“Kami berharap bahwa dengan penandatanganan HoA ini, pelaksanaan sinergi BUMN rantai pasok batu bara dapat terlaksana dengan baik untuk mendukung ketahanan energi nasional,” ujarnya, dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (18/2).
Dengan adanya HoA ini, Hartanto menambahkan, kajian komprehensif terkait rencana kerja sama, mulai dari skema kerja sama dan model bisnis yang memungkinkan, teknis dan operasional, harga dan keekonomian, lingkungan dan keselamatan kerja, regulasi dan manajemen stakeholder, hingga analisa risiko akan mulai dilakukan.
Menurut dia, kajian ini nantinya akan menjadi guidance bagi PTBA, KAI, dan PLN untuk menjalankan peran masing-masing dalam kerja sama ini dengan baik.
“Sehingga sinergi yang dilaksanakan akan memberikan nilai tambah yang besar dan dirasakan manfaatnya bagi seluruh stakeholder, ketiga perusahaan serta masyarakat luas,” ucap dia.
Hartanto menegaskan kerja sama ini bersifat jangka panjang. Saat ini ketiga BUMN akan mengebut kajian kerja sama sehingga diharapkan pada 2025 mendatang, dari MoU yang disepakati hari ini bisa terjadi pengiriman perdana batu bara menggunakan moda kereta api.
“Ini kolaborasi yang luar biasa, kita akan kerja sama menyiapkan rencana kerja sehingga 2025 bisa segera direalisasikan,” tambah Hartanto.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Usaha PTBA, Rafli Yandra pun menyambut baik penandatanganan HoA ini. Menurut Rafli, penandatanganan HoA menjadi tonggak pencapaian baru dalam kerja sama sinergi BUMN yang diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kelistrikan nasional.
“Ini sinergi yang positif, PTBA sebagai pemilik sumber cadangan batu bara terbanyak siap memasok kebutuhan PLN,” tutur Rafli.
PTBA sudah lama bekerja sama dengan PLN dalam memasok kebutuhan batubara dengan memakai moda transportasi kereta api. Sejak tahun 1980, PTBA sudah memasok kebutuhan batubara PLN khususnya untuk PLTU Suralaya.
“Melalui kesepakatan ini, maka kerjasama dan sinergi ini kita tingkatkan kembali. Melalui sinergi ini kita akan meningkatkan pasokan batu bara hingga 20 juta ton untuk PLN sehingga PLN bisa secure dalam hal pasokan bahan bakar,” lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Niaga KAI, Dadan Rudiansyah menambahkan, KAI ingin turut serta dalam memastikan pasokan bahan baku untuk pembangkit aman. Keterlibatan KAI sebagai bentuk nyata dalam turut serta menjaga ketahanan energi melalui angkutan kereta api yang dapat diandalkan.
Angkutan barang menggunakan Kereta Api memiliki berbagai keunggulan seperti aman, tepat waktu, serta ramah lingkungan. Batu bara sendiri merupakan komoditi dengan volume paling besar dalam angkutan KAI, di mana pada tahun 2021 jumlahnya mencapai 76 persen dari keseluruhan angkutan barang KAI.
“HoA ini merupakan suatu terobosan serta langkah yang baik dan diharapkan dapat terselenggara secepatnya dengan mengedepankan Good Corporate Governance (GCG). Ke depan KAI juga akan mempersiapkan investasi khusus untuk project ini,” ujar Dadan.
Sebagai informasi, PTBA dan KAI bukan nama asing pada proses penyediaan batubara untuk pembangkit-pembangkit PLN. Kerja sama dengan kedua BUMN ini telah dilakukan sejak tahun 1980-an.
Sinergi PLN, PTBA dan KAI untuk memastikan rantai pasok batubara, merupakan wujud nyata dari peran BUMN untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui keandalan dan kontinuitas penyediaan energi listrik bagi seluruh masyarakat. Sinergi ini juga diharapkan akan menjadi peluang yang baik bagi semua pihak untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kontribusi serta memperkuat peran BUMN sebagai penggerak ekonomi di Indonesia.