Jakarta-TAMBANG. Direktur Utama PT Freeport Indonesia. Maroef Syamsudin akhirnya memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI untuk menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran etika oleh Ketua DPR, Setya Novanto. Pemanggilan Maroef ini menyusul pemanggilan Menteri ESDM, Sudirman Said yang sudah lebih dulu memberikan keterangan pada Rabu (2/12) kemarin.
Dalam keterangannya, Maroef mengakui inisiatif merekam hasil pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan seorang pengusaha berinisial MR berasal dari dirinya. Menurut Maroef rekaman itu diambil pada pertemuan ke dua saat dirinya melakukan pertemuan dengan Setya Novanto dan MR pada bulan Juni 2015 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
Maroef mengakui substansi perbincangan yang direkam oleh sesuai dengan hasil rekaman yang sudah diperdengarkan MKD pada persidangan kemarin. Sebelum memulai perbincangan, Maroef sudah memposisikan smartphone miliknya dalam kondisi siap merekam. Proses merekam itu tidak berhenti sampai perbincangan dirinya dengan Setya Novanto dan MR selesai.
“Saya rekam lewat Hp karena saya sendirian di sana. Ini bagian dari nilai akuntabilitas saya sebagai Dirut yang sudah diberikan amanah oleh perusahaan,” ujar Maroef saat memberikan keterangan di sidang MKD di Gedung DPR, Kamis (03/12).
Pasca pertemuan itu, Maroef memutuskan untuk melaporkannya kepada James Moffet, CEO Freeport-McMoran. Jika tidak dilaporkan ia kuatir akan ada opini yang muncul bahwa Freeport akan memberikan saham pada proyek tambang dan PLTA seperti yang diminta Setya Novanto dan MR.
“(Pemberian saham) itu tidak mungkin. Pemberian saham harus sesuai dengan persetujuan shareholder Freeport di AS. Jadi saya memutuskan untuk segera melaporkan itu,” ungkap Maroef.
Selain pada James Moffet, Maroef juga melaporkan hasil pertemuan dirinya dengan Setya Novanto dan MR kepada Menteri ESDM Sudirman Said. Menurut Maroef, Sudirman memang pernah memintah dirinya untuk melaporkan segala bentuk perkembangan Freeport kepada dirinya. Sudirman bertanya pada Maroef apakah dirinya memiliki bukti hasil pertemuan dengan Setya Novanto dan MR.
Maroef mengiyakan dan memberikan hasil rangkuman percakapan mereka pada Sudirman seperti yang diminta. “Sejak awal saya masuk Freeport, polemik terhadap Freeport sangat banyak. Sehingga saya didorong untuk memiliki nilai akuntabilitas untuk memproteksi diri. Saya minta arahan pada Menteri bahwa saya ketemu Ketua DPR dan minta ada pembagian saham. Saya kasih rangkuman pembicaraan itu ke Menteri karena beliau yang minta.”