Beranda Batubara Aksi Mahasiswa Dorong Batu Bara Sebagai Sumber Energi Andalan

Aksi Mahasiswa Dorong Batu Bara Sebagai Sumber Energi Andalan

Jakarta-TAMBANGPuluhan Mahasiswa Universitas Trisakti yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTT) mengkampanyekan pemanfaatan batu bara sebagai sumber energi andala Indonesia. Mereka memanfaatkan kegiatan  Car Free Day  pada Minggu (6/12)  di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia. Tidak hanya itu, para Mahasiswa ini juga menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa pada dasarnya pertambangan itu baik.

 

Arief Prasetya, Ketua HMTT Universitas Trisakti  menjelaskan dengan cadangan batubara Indonesia yang cukup besar sudah selayaknya dijadikan sebagai salah satu sumber energi andalan. “Tujuannya untuk mendukung pemanfaatan batubara sebagai energi andalan Indonesia, sebagai penyeimbang migas dan untuk mengubah stigma negatif masyarakat akan dampak aktifitas pertambangan terhadap lingkungan “, terang Arif.

 

Dalam aksi ini para mahasiswa membawa beberapa atribut seperti banner bertuliskan Save Pertambangan, juga umbul-umbul yang bertuliskan manfaat batubara. Ada juga maskot yang mengenakan atribut di lokasi pertambangan seperti safety helmet dan rompi.

 

Kepada masyarakat yang memanfaatkan car free day, para peserta membagikan beberapa agitasi tentang penggunaan batubara dan juga mengumpulkan tanda tangan masyarakat sebagai bentuk dukungan untuk menjadikan batubara sebagai energi andalan.

 

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Trisakti tidak lupa meyerukan beberapa pernyataan untuk mendukung penggunaan batubara sebagai energi andalan. Pertama, PLN disarankan menggunakan batubara sebagai bahan baku untuk 63% program ketersediaan listrik 35000 MW. Hal ini didasari oleh harga jual listrik batubara yang murah dibandingkan diesel, panas bumi dan gas. Selain itu ketersediaan batubara Indonesia yang melimpah serta merupakan bentuk pelaksanaan dari pemanfaatan kebijakan DMO (Domestic Market Obligation) yang dicanangkan pemerintah.

 

Kedua, Untuk menunjang program 35000 MW, setiap perusahaan baru disarankan mencontoh manajemen organisaasi sampai ke langkah teknis yang dilakukan oleh PT Bukit Asam Tbk. Hal ini dikarenakan kinerja manajemen dan langkah teknis PT Bukit Asam Tbk telah terbukti dapat mengkorelasikan antara kegiatan penambangan dengan lingkungan hidup (lihat bagian reklamasi dan pasca tambang PT Bukit Asam Tbk), serta (inovasi PT Bukit Asam Tbk) mampu mengoptimalkan revegetasi perkebunan sehingga telah membuat lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.

 

Ketiga, Disarankan kepada pemerintah agar mengupayakan pembangunan PLTU berteknologi Ultra Supercritical Coal Power Plants, baik untuk PLTU yang sudah dibangun maupun yang akan dibangun. Hal ini didasari oleh teknologi USC yang ramah lingkungan karena mampu menangkap dan mereduksi sampai menghilangkan kandungan CO2 dari pembakaran, lalu effisiensi mesin yang tinggi (diatas 45%), dan hemat bahan bakar batubara yang efek dominonya dapat menghemat cost proccessing konversi batubara menjadi energi listrik.