CAPE TOWN, TAMBANG — AFRIKA Selatan bertekad mendongkrak ekspor batu baranya ke India. Tahun lalu, Afrika Selatan mencatat rekor, mengekspor 75,4 juta ton, merebut sebagian pasar yang semula milik eksportir Indonesia.
Data dari lembaga konsultan IHS Energy menunjukkan, sekitar 36 juta ton batu bara Afrika Selatan diekspor melalui Terminal Batu Bara Richards Bay ke konsumen besar di India, naik dari tahun sebelumnya 30 juta ton.
‘’Batu bara Afrika Selatan porsinya terus naik di India. Sampai kapan, dan sampai seberapa besar, kita sama-sama belum tahu jawabannya,’’ kata Arun Maheshwari, wakil presiden urusan komersial JSW Steel, pada sebuah konperensi batu bara di Cape Town.
Sebagaimana dimuat sebuah media Afrika Selatan, Eyewitness.com, harga batu bara hingga hari ini terus saja turun, dan belum ada tanda-tanda kapan kembali naik. Terdapat pasokan batu bara yang berlebih ke pasar dunia. Ekspor batu bara Indonesia berkurang 50 juta ton pada 2015 dibanding tahun sebelumnya, sebagai akibat pelemahan ekonomi dunia.
Berkurangnya pasokan batu bara Indonesia ke India dinilai sebagai peluang bagi Afrika Selatan. Tahun lalu India mengimpor 165 juta ton batu bara.
Ekspor batu bara Afrika Selatan ditolong oleh membaiknya transportasi logistik ke pelabuhan batu bara. Berkurangnya biaya freight akibat melemahnya ekonomi membantu Afrika Selatan bisa mendapatkan harga yang kompetitif, sehingga bisa masuk ke pasar India, yang dikenal sebagai sensitif terhadap harga.
‘’Kita juga melihat harga batu bara yang cukup bersaing, dari Australia, Columbia, dan Rusia. Bagi Afrika Selatan, yang paling penting adalah menjaga konsistensinya, agar bisa menjadi pemain global,’’ kata Mike Nelson, Kepala Divisi Petroleum dan Batu Bara Reliance Industries.