Pakistan, TAMBANG – Sebanyak 23 orang tewas, dan melukai enam orang, saat dua tambang batu bara di di barat daya Provinsi Balochistan, Pakistan, ambruk pada Sabtu (5/5).
Peristiwa ini, tentu menimbulkan duka di kalangan industri pertambangan. Faktor keamanan saat berkerja di pertambangan, menjadi hal yang diabaikan di beberapa perusahan tambang di Pakistan. Koran lokal India, The Hindu, melansir, dua lokasi tambang dekat barat daya ibu kota provinsi, Quetta, terjadi karena miskin penegakan aturan pengamanan dalam bekerja.
Ambruknya tambang karena ledakan gas ini, membuat para pekerja tambang tidak dapat melarikan diri dari lokasi ledakan. “Ambruknya tambang diakibatkan ledakan gas, membuat para pekerja terjebak di bawa reruntuhan. Beberapa langsung meninggal di tempat dan lainya sempat keluar dengan penuh luka-luka,” kata Komisaris Deputi Quetta, Farrukh Atique, seperti dilansir The Hindu, Minggu (6/5)
Pertambangan adalah pekerjaan yang sangat berbahaya di Pakistan, dimana ratusan orang meninggal setiap tahunnya. Hal ini karena kurangnya fasilitas pertambangan modern, pelatihan dan peralatan yang memadai.
Pakistan Central Mines Labour Federation (PCMLF) melansir sedikitnya 100 – 200 pekerja tewas di tambang batu bara setiap tahunnya.
Satu bulan terakhir, sebanyak 11 penambang tewas karena kecelakaan tambang, di tamban Darra Adam Khel area Khyber Pakhtunkhwa dan Jhelum distrik Punjab.