Jakarta, TAMBANG – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan (Sumsel) 8 siap dibangun. Pasalnya PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) selaku operator telah sepakat dengan China Export Import (CEXIM) Bank, untuk pendanaan konstruksi PLTU tersebut.
“CEXIM Bank menandatangani Loan Facility Agreement yang akan digunakan untuk pendanaan pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam (PTBA), Suherman kepada tambang.co.id, Kamis (24/5).
Sebagaimana diketahui, HBAP merupakan perusahaan patungan antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company. Soal porsi, CIXIM Bank bersedia menanggung pendanaan hingga 75 persen. Sementara sisanya didanai oleh pemegang saham.
“Pinjaman sebesar 75 persen dari total biaya proyek senilai USD1,26 miliar. Sementara sisa total biaya proyek senilai USD420 juta akan didanai oleh pemegang saham,” ungkap Suherman.
Dari USD420 juta itu, PTBA menanggung sekitar 45 persen dan China Huadian 55 persen. Kesepakatan tersebut langsung dilakukan oleh Direktur Utama PT HBAP, Geng Kecheng dan Vice President CEXIM Bank, Xu Li.
Untuk diketaui, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dengan kapasitas 2 x 620 MW ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk membangun PLTU sebesar 35.000 MW.
Sebelumnya, pada Oktober lalu telah ditandatangani amandemen Power Purchase Agreement (PPA) PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, antara HBAP dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Nantinya, HBAP juga akan membangun jalur transmisi dari PLTU Sumsel 8 ke Gardu Induk PLN di Muara Enim sejauh 45 km. Listrik dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 sendiri, akan dialirkan untuk Sumatera Grid menggunakan jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV.
Konstruksi PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 diharapkan dapat dimulai pada awal Kuartal III tahun 2018, dengan masa konstruksi 42 bulan untuk Unit I dan 45 bulan untuk Unit II. Sehingga, diharapkan akan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2021 untuk Unit I dan tahun 2022 untuk Unit II