Beranda Batubara Konsultasi Keselamatan Tambang Diminati Pekerja

Konsultasi Keselamatan Tambang Diminati Pekerja

Bogor – TAMBANG. Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) akhir pekan lalu kembali menggelar workshop. Antusiasme para pekerja keselamatan (safety officer) tambang untuk semakin banyak belajar, menjadi bukti tingginya kesadaran akan faktor keselamatan dan kesehatan kerja.

 

“Ini adalah program rutin yang sudah dilaksanakan untuk kelima kalinya. Tujuannya, sesuai visi dan misi APKPI untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan kompetensi sumber daya manusia, yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan pengelolaan dan kinerja keselamatan pertambangan,” ungkap Rahmad Subagyo, yang didapuk menjadi ketua panitia penyelenggaraan workshop di Gadog, tanggal 15-16 Agustus 2015 tersebut.

 

Rahmad yang menjabat sebagai Manajer Safety, Health, and Environment di PT Ricobana Abadi itu menyebut bahwa untuk kali ini memang sasaran pesertanya adalah pada tingkatan safety officer. Karena itulah, materi yang disampaikan dalam workshop lebih berupa pembekalan dan pemantapan untuk melaksanakan tugas di lapangan.

 

“Pada workshop kali ini, materi yang diberikan tidak hanya soal keselamatan. Ada tambahan satu sesi khusus yang membahas tentang manajemen kesehatan, serta satu sesi khusus yang membahas manajemen lingkungan,” ujar pria yang sehari-harinya bertugas untuk situs tambang milik PT Berau Coal di Kalimantan Timur itu.

 

Hal lain yang baru diperkenalkan dalam workshop kali ini, lanjut Rahmad, adalah tersedianya pojok konsultasi keselamatan. Di sela-sela sesi, peserta diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai hal atau mendiskusikan kasus yang dialami di tempatnya bekerja.

 

Sementara itu, Edy Saptono sebagai Direktur APKPI menjelaskan bahwa fungsi pojok konsultasi adalah memberi ruang untuk berbagi hal-hal praktis berdasarkan teori serta pengalaman di lapangan.

 

“Kalau di kelas kan terbatas waktunya, lantas mungkin juga ada rasa sungkan untuk berdiskusi lebih mendalam. Sekaligus memanfaatkan waktu dan biaya yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan, peserta diharapkan bisa membawa pulang hasil yang maksimal,” jelas Edy.

 

Konsultasi yang dibuka untuk peserta terbagi ke dalam 5 bidang, yaitu mental dasar keselamatan, spiritual keselamatan, Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP), asosiasi profesi, serta investigasi insiden.

 

Untuk mental dasar keselamatan misalnya, didiskusikan soal bagaimana seorang petugas keselamatan harus memiliki kepercayaan diri sehingga bisa meyakinkan orang lain dan berkomunikasi dengan berbagai macam orang baik di level manajemen ataupun pekerja lapangan. Sementara di pojok konsultasi SMKP, peserta workshop bisa mendiskusikan sejauh mana penerapan SMKP sudah terlaksana di tambangnya.

 

Peluang untuk berkonsultasi soal keselamatan tambang tersebut tak disia-siakan oleh para peserta yang hampir seluruhnya bekerja di divisi keselamatan, kesehatan, dan lingkungan di bidang pertambangan. Pojok konsultasi yang hampir selalu dipadati pengunjung adalah investigasi insiden. Banyak pertanyaan dan kasus terkait insiden pertambangan yang didiskusikan dengan peserta untuk mendapatkan pembelajaran dan solusi praktis.