Jakarta, TAMBANG – Sebanyak 34 tim gabungan Emergency Response Team (ERT) sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan kegiatan penyelamatan, baik di Provinsi Lampung maupun Banten.
Di Provinsi Lampung, tim ERT gabungan sektor ESDM mengevakuasi korban di Way Muli, Bakaweni, dan Wai Urang. Di samping itu tim juga melakukan pelayanan medis di Way Muli dan posko kesehatan Desa Sukaraja, Dusun Pangkul, Kecamatan Rajabasa.
Assesment juga terus dilakukan untuk memetakan prioritas bantuan bagi korban bencana. Evakuasi korban dan harta benda, pelebaran akses jalan, penyaluran bantuan logistik, pakaian layak pakai, penerangan di Desa Kunjir dan pemberian bantuan konsumsi kepada masyarakat terdampak bencana tsunami telah dilakukan. Selanjutnya, tim ERT akan menambah bantuan medis di Provinsi Lampung. Tim juga senantiasa melakukan koordinasi dengan Bupati Lampung Selatan.
Sementara di Provinsi Banten, tim ESDM Siaga Bencana berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang, Camat Sumur, Kepolisian, dan TNI, dengan menghadirkan seluruh leader yang sudah bergabung di Posko Kecamatan Sumur.
Dalam rapat koordinasi disepakati bahwa Tim ERT dibagi menjadi empat kelompok, dengan tujuan Desa Ujung Jaya, Taman Jaya, Sumber Jaya, dan Cigorondong, dengan fokus kegiatan memaksimalkan pengggunaan alat berat yang ada untuk membersihkan puing dan reruntuhan sambil mencari korban hilang dan Jenazah korban serta memberikan bantuan medis dan distribusi bantuan logistik.
Selain itu, tim ERT di Provinsi Banten juga memberikan pelayanan kesehatan di Kantor Kecamatan Sumur, Desa Sambolo-Carita, Desa Banyu Biru-Labuan dan dua ambulans. ERT ESDM Siaga Bencana juga mendirikan posko ESDM Siaga Bencana yang terdiri dari satu Posko Induk, satu Posko Kesehatan dan satu Posko Tim ERT di SMP N 1 Sumur. Dapur umum di belakang posko ACT juga telah dibuat. Tim juga berhasil melakukan evakuasi satu korban wanita di Desa Sumber Jaya, Kampung Sumur Adem.
Pada Rabu (26/12), tim ERT ESDM di Provinsi Lampung akan membuka posko kesehatan dan dapur umum bagi masyarakat terdampak bencana, melakukan pelebaran akses jalan pada dusun tujuh desa di Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa, pelebaran akses jalan dusun tujuh desa di Desa Kunjir. Serta evakuasi korban dengan menggunakan cara manual dan menggunakan alat mekanis.
Di Provinsi Banten, tim ERT akan melakukan pencarian korban hilang dan Jenazah korban serta memberikan bantuan medis di Desa Ujung Jaya (Kampung Cikaung, Kampung Tanjung Lame, dan Kampung Cipeteuy), Taman Jaya (Kampung Paniis, Kampung Taman Jaya, dan Kampung Cimenteng), Tangke Sari (Kampung Cisii), dan Cigorondong (masih dilakukan assessment).
Tim ERT juga telah menetapkan dua posko Kementerian ESDM Siaga Bencana yaitu Posko KESDM Siaga Bencana Tsunami Provinsi Banten di SMP N 1 Sumur, Jl Taman Nasional Ujung Kulon. Kemudian, Posko ESDM Siaga Bencana Kalianda, Lampung Selatan (kantor Bupati Kalianda).
Kekuatan Tim ERT ESDM Siaga Bencana di Lampung berasal dari 11 perusahaan, dengan jumlah personil 48 orang, yang terdiri dari leader lima orang, rescuer 35 orang, dokter dua orang, paramedis dua orang, dan operator/logistik 5 orang.
Sementara di Provinsi Banten, total 23 perusahaan sektor ESDM menerjunkan tim ERT-nya dengan jumlah personil 224 orang, terdiri dari leader 23 orang, rescuer 144 orang, dokter 15 orang, paramedis 28 orang, dan helper 14 orang.
Dukungan alat berat juga telah tersedia di Posko Kementerian ESDM Siaga Bencana Lampung, yaitu lima unit excavator, dua unit wheel loader, dan empat unit dump truck.
Selain itu, total alat berat yang akan membantu Tim ERT KESDM Siaga Bencana di Banten yakni lima unit excavator, tiga unit wheel loader, dan satu unit grader.