Jakarta – TAMBANG. Pembangunan pabrik pemurnian (smelter) nikel PT Central Omega Resources (IDX:DKTF) ditargetkan produksi pada awal 2017. Saat ini, pembangunannya sudah mencapai 80%.
“Dari total investasi sebesar US$90 juta, sekarang sudah terpakai US$70 jutaan,” ujar Presiden Direktur DKTF, Kiki Hamidjaja di sela-sela public expose selasa (14/6).
Pada akhir 2015 lalu pekerjaan sipil smelter ini sudah selesai, dilanjutkan dengan tahap instalasi. Semua pembangunan ditargetkan selesai pada Q3 2016, sehingga pada Q4 2016 bisa dilakukan commissioning.
Selain itu, perseroan juga membangun 3 unit pembangkit listrik tenaga batubara dan gas 3X3 MW. Dana pembangunan pembangkit ini 30% atau US$1juta berasal dari patungan dengan perusahaan dari Cina (60:40), dan dari perbankan sebesar 70%.
Perseroan memproyeksikan perolehan laba sebelum pajak pada 2017 sebesar Rp120 juta dan Rp233 juta pada 2018.
Kapasitas fase 1 smelter pig iron ini sebesar100 ribu ton per tahun, smelter fase 2 (2018) dan fase 3 (2019) dengan kapasitas masing-masing 100 ribu ton per tahun. Untuk tahap 2 dan 3 pendanaan akan melalui right issue atau lainnya.
Direktur keuangan DKTF, Feni Silviani Budiman menjelaskan, target produksi 3 bulan pertama 2017 sebesar 72.500 ton per tahun. Kemudian hasilnya nanti 100% export.
Saat ini perseroan mengaku telah mendapat dukungan dari pemrintah berupa pembebasan bea masuk dan pajak dari Menteri keuangan sejak agustus 2015. Dukungan lainnya adalah fasilitas jalur cepat dari bea cukai didapat tahun 2016 dari PTSP.