Jakarta, TAMBANG – Sepanjang tahun 2017, Amerika Serikat (AS) mencatat kenaikan kecelakan kerja dengan korban meningggal dunia di tambang batubara AS. Sebanyak 15 orang pekerja tambang meninggal, lebih tinggi dari tahun 2016 yang sebelumnya sudah mencapai titik terendah dengan sembilan korban meninggal dunia.
Data yang dikeluarkan Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Tambang AS (MSHA) melansir, 15 korban meningga tersebut tersebar di West Virginia dengan delapan orang korban meninggal. Dua orang di Kota Kentucky dan lima korban meninggal tersebar di tambang di Alabama, Colorado, Montana, Pennsylvania dan Wyoming.
Sebelumnya, puncak kecelakaan di tambang batubara mencapai puncaknya pada tahun 2001 dengan 42 korban jiwa, kemudian menurun tingkat kecelakaan hingga akhirnya pada tahun 2010, terjadi ledakan tambang yang cukup besar di West Virginia yang menewaskan 38 orang pekerja tambang, seperti dilansir abcnews.go.com, Kamis (4/1).
Kejadian ini sangat disesalkan publik AS, terutama setelah Presiden AS Donald Trump menunjuk salah satu mantan eksekutif perusahaan pertambangan David Zatezalo pada September 2017, sebagai Kepala MSHA.
“Presiden Trump sangat berkomitmen terhadap kesehatan dan keselamatan para penambang di Amerika. Di MSHA, fokus kami adalah memastikan bahwa setiap penambang kembali pulang dengan selamat bertemua keluarga yang dicintai setelah shift mereka usai,” kata Zatazelo seperti dilansir abcnews.go.com, Kamis (4/1).
Publik pun mengkritik Trump, terlebih dalam tiga kecelakaan besar yang terjadi sebelumnya, Zatezalo ditengarai saat itu menduduki kursi manajer umum. Meski Zatezalo membantah tudingan itu, seperti dilansir surat kabar Charleston-Gazette Mail, bahwa ia menggantikan manajer lokal dalam kasus tersebut untuk membuat prioritas keselamatan. Karena itu, kekhawtiran publik akan keselamatan pertambangan dibawah kepemimpinan Zatezalo pun muncul, meski di tahun 2017 kejadian terjadi di saat sebelum Zatazelo memimpin MSHA.
“Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan para penambang, MSHA akan terus menekankan penegakan keamanan, teknologi, pendidikan dan pelatihan, serta kepatuhan dan bantuan teknis,” pungkas Zatazelo.