Beranda Galeri ZF Menuju Target ‘Vision Zero’

ZF Menuju Target ‘Vision Zero’

 

Aldenhoven -TAMBANG. ZF Friedrichshafen AG (ZF) pemain global dalam teknologi driveline dan sasis otomotif giat berinovasi dalam bidang teknologi otomotif yang membuka era transmisi masa depan. Dengan teknologi tersebut, pengemudi dengan mudah mengoperasikan kendaraan bahkan melakukan manuver sekalipun secara otomatis. Hal ini membantu pengemudi saat menghadapi situasi darurat.

 

ZF mengenalkan prototype dengan mengkombinasikan dua teknologi, yaitu Highway Driving Assist (HDA) dan Evasive Maneuver Assist (EMA).

 

Kehandalan teknologi HDA membantu pengemudi untuk tetap mengemudikan agar tidak keluar dari jalur, dengan dilengkapi kamera bersensor elektrik pada bagian depan sehingga mampu menjaga jarak dengan kendaraan di depannya.

 

Adapun EMA adalah teknologi yang dikembangkan dengan menggandeng WABCO sebagai mitra, mampu mengambil alih kendali kendaraan dalam kondisi yang membahayakan dari tangan pengemudi. Sehingga risiko tingkat kecelakaan dapat ditekan. Hal ini sangat membantu langkah ZF menuju target Vision Zero atau mengemudi bebas kecelakaan.
ZF sebagai pelopor inovator global dalam teknologi yang berfokus pada produk transmisi, chasis, serta suspense yang dipakai mobil-mobil Eropa seperti BMW, Mercedes-Benz, dan Audi, telah mengakuisisi pabrikan raksasa berbasis di Amerika Serikat yaitu, Thompson Ramo Wooldridge (TRW). Keduanya sebagai pemain global raksasa dengan pabrikan komponen yang handal.

 

Kehandalan teknologi ZF tersebut dibuktikan pada ajang uji dan demonstrasi kemampuan, yang digelar pada 1 Juli 2016 lalu di sirkuit Aldenhoven Testing Center (ATC), Aldenhoven, Jerman.

 

Dalam uji dan demonstrasi kendaraan, salah satunya adalah truk. Dengan menyusuri sirkuit beraspal dengan lintasan yang disiram air terlebih dahulu agar menjadi licin, pengemudi mencoba berputar menuju lintasan lurus kemudian melajukan kecepatannya, terlihat di ujung lintasan ada balok besar tinggi dan melintang.

 

Namun dalam jarak 40 meter sebelum mencapai balok besar, truk tiba-tiba mengerem sendiri kemudian secara otomatis truk bermanuver ke arah kiri menghindari benturan dengan balok. Disaat bersamaan, sang pengemudi mengangkat tangannya ke atas, tidak mengendalikan kemudi.

Usai bermanuver, truk trailer berbobot sekitar 40 ton tersebut kembali bergerak stabil serta memperlambat kecepatannya.

 

Sebagai pelopor inovator global dalam teknologi truk, ZF Friedrichshafen AG (ZF) memamerkan inovasi terbaru, pada The ZF Innovation Truck 2016, di Testing Center Aldenhoven Jerman. Banyak produk truk serta kendaraan berat lainnya menjadi bagian dari ride-and-drive, semua berteknologi ZF mulai dari suspensi hingga ke transmisi.

 

Tenologi yang kian berkembang mengingat ZF senantiasa berinovasi, diharapkan mampu lebih dalam merambah serta melayani pasar global.