Beranda Asosiasi WiME Dorong Peran Perempuan Indonesia Wujudkan Net Zero Emission

WiME Dorong Peran Perempuan Indonesia Wujudkan Net Zero Emission

WiME

Jakarta, TAMBANG – Women in Mining and Energy (WiME) berkomitmen mendorong perempuan untuk andil mewujudkan net zero emission (NZE).

Untuk memantapkan komitmen tersebut, WiME menggandeng United Nations Development Programme (UNDP) mengadakan diskusi terarah dengan tema “Gender Integration and Opportunities for Women in the Energy and Decarbonization Industries to Support the Commitment towards the Net Zero Emission Pathway”. Diskusi dilaksanakan di Hotel JS Luwansa Kuningan, Jakarta, Jumat (3/10).

WiME menilai, peran perempuan Indonesia diakui sangat penting dalam upaya-upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dengan dorongan dan peningkatan peluang bagi perempuan dalam industri pertambangan dan energi yang selama ini didominasi oleh peran laki-laki.

WiME menganggap bahwa kesetaraan gender salah satu kunci transisi energi. Perempuan memiliki kesempatan yang setara untuk berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari proses dekarbonisasi.

Kiat Pertambangan Genjot Partisipasi Perempuan

Koordinator Bidang Difusi dan Inovasi Teknologi Direktorat Pendidikan Tinggi dan Iptek Kementerian PPN/Bappenas, Aruminingsih mengatakan telah terjadi transisi peran untuk perempuan dalam industri pertambangan dan energi.

“Transisi ini menjadi indikator kunci bahwa perempuan Indonesia mampu mendapatkan kesetaraan peluang untuk berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari aksi global pengurangan emisi gas rumah kaca ini,” ujar Aruminingsih.

Namun, tingkat partisipasi angkatan kerja, lanjut Aruminingsih, masih menunjukkan tantangan yang dihadapi perempuan Indonesia. Selama 20 tahun terakhir, tingkat partisipasi cenderung stagnan, yakni laki-laki mencapai 83 persen dan perempuan hanya 52 persen.

“Perempuan yang berkualitas dan bekerja profesional masih menghadapi fenomena glass ceiling,” imbuh Aruminingsih. Konsep langit-langit kaca merujuk pada hambatan yang dihadapi perempuan dan minoritas ketika berusaha meningkatkan karir dan jabatan dalam suatu pemerintahan atau perusahaan.

Hal senada juga diungkapkan Astrid dari Direktorat Bina Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan, dari perspektif dan paradigma ketenagakerjaan, upaya integrasi gender dan peluang perempuan diperkuat dalam peta jalan industri hijau dan dekarbonasi.

“Arah kebijakan bidang ketenagakerjaan untuk perempuan menuju pada kebijakan perluasan kesempatan kerja, kebijakan pelatihan dan produktivitas, dan kebijakan kesetaraan upah dan jaminan sosial,” ucap Astrid.

Sementara itu, Endang Widayati dari Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan, EBT, dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, menyampaikan Indonesia memiliki peta jalan menuju Net Zero Emission di sektor energi dalam linimasa tahun 2021-2060, salah satunya dengan optimalisasi pemanfaatan teknologi rendah emisi yang inovatif.

Sebagai informasi, kontribusi Indonesia pada aksi global target pengurangan emisi gas rumah kaca mencapai 31,89 persen dengan usaha sendiri, dan 43,20 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Dalam hal ini, UNDP Indonesia mendorong komitmen dan kontribusi pemerintah Indonesia melalui program Climate Promise dengan perspektif gender integration.