Beranda Tambang Today Umum Wapres Ma’ruf Amin Sebut PLTS dan PLTP RI Jadi Role Model Energi...

Wapres Ma’ruf Amin Sebut PLTS dan PLTP RI Jadi Role Model Energi Hijau Global

Wapres ma'ruf amin

Jakarta, TAMBANG – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) RI menjadi role model energi hijau bagi negara-negara global. Hal ini dia sampaikan dalam Indonesia International Sustainability Forum (IISF) di Jakarta.

“Dalam beberapa tahun terakhir, proyek tenaga surya dan panas bumi telah memberikan akses listrik kepada ribuan rumah tangga dan menjadi model bagi negara lain,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin dikutip Senin (9/9).

Ma’ruf Amin menjelaskan, pebangkit listrik dari energi baru dan terbarukan menjadi salah satu  langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Kata dia saat ini pemerintah juga sedang menggenjot penguatan regulasi lingkungan, investasi energi terbarukan dan peningkatan kerja sama dengan pihak global untuk menguatkan hal itu.

Jokowi Pamerkan PLTS Apung Terbesar di Asia Tenggara

“Langkah-langkah strategis, seperti penguatan regulasi lingkungan, investasi dalam energi terbarukan, hingga kerja sama pengelolaan sumber daya alam di tingkat internasional, juga terus dilakukan,” beber Ma’ruf.

Di samping itu, pemerintah juga fokus terhadap aspek lain untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi hijau yakni memberdayakan masyarakat lokal, menciptakan lapangan kerja hijau dan menyediakan praktik pertanian hijau.

“Pemerintah juga memiliki fokus lain, yaitu pertumbuhan hijau melalui pemberdayaan masyarakat lokal, menciptakan lapangan kerja hijau, dan praktik pertanian berkelanjutan yang memperhatikan keseimbangan ekosistem,” bebernya.

Sebelumnya Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa praktik ekonomi konvensional jangka pendek telah mengakibatkan krisis iklim, sosial dan lingkungan. Pembangunan ekonomi berkelanjutan dinilai dapat menjadi solusi atas persoalan tersebut.

“Kegiatan ekonomi konvensional dengan fokus pendapatan jangka pendek telah mengakibatkan krisis iklim, degradasi lingkungan, ketimpangan sosial, dan hilangnya keanekaragaman hayati,” ucapnya.

“Oleh karena itu, transisi menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan menjadi suatu keniscayaan dan tanggung jawab global yang memerlukan kerja sama internasional yang erat,” beber dia.