Beranda ENERGI Migas Venezuela Kirim Proposal Baru untuk Stabilkan Harga Minyak

Venezuela Kirim Proposal Baru untuk Stabilkan Harga Minyak

Presiden Nicolas Maduro dan Presiden Iran, Hassan Rouhani. Sumber foto: middleeastmonitor.com

Jakarta, TAMBANG. PRESIDEN Venezuela, Nicolas Maduro, mengumumkan bahwa ia mengirim proposal baru yang dikirim ke produsen utama minyak, untuk membuat harga minyak stabil. Usulan itu dikirim ke negara-negara anggota OPEC dan non-OPEC.

 

Namun, Nicolas Maduro tidak menerangkan detail usulan yang dikirimkannya.

 

Pernyataan Maduro itu disampaikan setelah menteri perminyakan dari Venezuela, bersama Saudi Arabia, Qatar, dan Rusia, bertemu. Mereka sepakat bahwa produksi minyak harus dibekukan. Artinya tidak ada penambahan tambahan pasokan minyak ke pasaran.

 

Iran menyambut baik kesepakatan itu, dalam pertemuan di Teheran bersama Irak, Venezuela, dan Qatar. Tapi Iran juga menyatakan, pihaknya tak mau bertindak sendirian. Masih belum jelas juga apakah kesepakatan itu bisa berjalan, mengingat di internal negara produsen utama masih muncul pernyataan yang tidak seragam. Pernyataan Menteri Luar Negeri Saudi Arabia, misalnya, berbeda dengan yang disampaikan Menteri Perminyakan-nya.

 

Harga minyak anjlok hingga lebih dari 70% selama 20 bulan terakhir, dipicu oleh melimpahnya produksi, barik dari OPEC maupun non-OPEC. Diperkirakan terdapat kelebihan 2 juta barel per hari di pasaran.

 

Kelebihan produksi itu bisa dipangkas hingga separuhnya, bila kesepakatan pembekuan produksi benar-benar dilakukan.

 

Akibat harga minyak yang rendah, Venezuela, yang sebagian besar anggarannya disangga oleh minyak, mengalami krisis Banyak proyek yang ditunda. Partai Sosialis yang berkuasa terjungkal dalam pemilihan umum Desember lalu.

 

Harga minyak turun 4% Jumat kemarin. Harga minyak Brent terus-menerus turun selama tiga pekan berturutan.

 

Foto: Presiden Nicolas Maduro